Wasiat (Alm) Presiden Bosnia untuk Erdogan: “Kalian adalah keturunan Muhammad al Fatih, Maka jagalah”

Alija dididik di sekolah di kota Sarajevo dan lulus dari kuliah sebagai sarjana hukum. Setelah itu ia berprofesi sebagai penasehat hukum. Alija tumbuh saat Bosnia masih menjadi bagian dari Yugoslavia yang dipimpin oleh keluarga berpaham liberal. Belajar agama saat itu tidak menjadi bagian dari sistem pembelajaran di sekolah.

Alija muda menyadari pentingnya belajar agama dan membaca secara mendalam. Ia mampu merangkul para pemuda Islam dan membuat sebuah organisasi kepemudaan saat berlangsungnya perang dunia kedua. Organisasi pemuda Islam ini kemudian banyak membantu pengungsi dan korban perang. Mengobati para korban hingga mengurus para anak yatim. Ketika Nazi Jerman menguasai Yugoslavia dan sekitarnya, organisasi ini menjadi terlarang.

Ia menjadi oposisi kepada pemerintahan Presiden Joseps Bros Tito. Ini menyebab ia berulang kali ditangkap dan keluar masuk penjara. Namun penjara menjadi tempat baginya untuk lebih leluasa berfikir dan menghasilkan karya tulis. Selain sebagai aktivis, pengacara, penulis, politisi, ia juga dikenal sebagai ahli filsafat Islam.

Pihak Serbia maupun Kroasia menudingnya sebagai Muslim ekstrimis. Namun Alija dijuluki oleh rakyatnya dan kaum muslimin yang mengenalnya sebagai “Raja yang bijak”. Hal tersebut karena karakternya sebagai seorang intelektual Islam dan juga pejuang yang meyakini kemenangan. Ia turun langsung dalam banyak pertempuran untuk membela agama dan bangsanya yang terasing di jantung Eropa. Ia memimpin umat Islam di Bosnia dan Herzegovina untuk kebebasan dan kemerdekaan. Setelah pembantaian massal yang dilakukan oleh pihak Serbia terhadap Muslim Bosnia-Herzegovina, ia berhasil melalui masa paling kelam tersebut dan benar-benar menjadi seorang panutan bagi rakyatnya.

Alija dalam suatu percapakan mengenai keluarganya, selalu merasa bangga dengan ibunya yang merupakan orang Turki, dan ayahnya yang bekerja pada dinas militer di Istanbul. Ayahnya malah merasa seolah ia berasal dari keturunan Ottoman dan bangga dengan hal itu.

Alija menerima penghargaan dari Raja Faishal pada tahun 1994 dan juga penghargaan sebagai Tokoh Dunia Islam pada tahun 2001 karena peranannya dalam membela Islam.

Semoga Allah merahmati Alija Izetbegovic… (kl/pi)