Akhir akhir ini , semakin banyak politisi dan rabi Yahudi berkunjung ke Masjid Al-Aqsa , dikecam oleh rakyat Palestina sebagai bentuk provokasi yang dapat merusak perundingan perdamaian di Timur Tengah.
” Kami menolak kunjungan-kunjungan mereka, ” kata Sheik Ekrima Sa’id Sabri , yang membawahi urusan Muslim di Yerusalem , kepada New York Times pada hari Minggu, tanggal 22 September.
” Tugas kita adalah memperingatkan . Jika mereka ingin membuat perdamaian di wilayah ini , mereka harus menjauhi dari Al Aqsa , ” tambahnya .
Diserang selama bertahun-tahun oleh kaum fanatik Yahudi Israel , Masjid Al-Aqsa telah menjadi tujuan baru dari para warga Yahudi , termasuk menjadi lokasi acara pernikahan mereka , acara sinagog dan keyahudian dan kunjungan rombongan sekolah Yahudi.
Fenomena ini didukung oleh kelompok politisi Israel dan rabi mereka yang menantang aturan lama yang menghambat akses Yahudi ke tempat Kudus Masjid Al Aqsa , yang dianggap oleh Muslim sebagai masjid suci ketiga dalam Islam .
Setidaknya dalam pekan terakhir , 75 warga Palestina telah terluka ketika polisi Israel menyerbu Masjid Al – Aqsa dan menembakkan tabung gas merica terhadap jamaah Muslim di dalam masjid .
Berdasarkan data Statistik Polisi Israel, menunjukkan jumlah kunjungan warga Yahudi ke Masjid Al Aqsha naik menjadi 8.247 pengunjung Yahudi di tahun 2011 dari jumlah 5.792 pada tahun 2010. (OI.net/KH)
