Eksekusi Ulama dan Gelombang Penculikan oleh Houthi Picu Kemarahan Nasional di Yaman

Eramuslim.com – Kelompok Houthi memicu kemarahan luas setelah mengeksekusi Syekh Saleh Hantous, seorang ulama terkemuka berusia 70 tahun, hanya beberapa jam setelah menyerang rumahnya di distrik Al-Salafiyah, Provinsi Raymah. Jenazah beliau langsung diserahkan kepada keluarga setelah dieksekusi.

Syekh Hantous dikenal sebagai pengajar Al-Qur’an selama lebih dari 40 tahun dan pernah memimpin sebuah sekolah tahfiz yang ditutup paksa oleh milisi Houthi. Saat rumahnya digempur, ia melawan dengan senjata pribadi dan menolak menyerah hingga napas terakhir. Istrinya pun sempat berusaha menyelamatkan sang suami dengan melepaskan tembakan, namun justru terluka dalam baku tembak tersebut.

Pembunuhan keji ini memicu kecaman luas dari berbagai kalangan pemerintah, aktivis HAM, dan masyarakat. Mereka menuntut agar Houthi segera diadili atas kekerasan terhadap warga sipil dan tokoh agama yang disegani.

Tak lama setelah kejadian ini, kelompok Houthi juga menculik Dr. Mohammed Qaed Aqlan, pimpinan Rumah Al-Qur’an di wilayah Al-Yahari, hanya sehari setelah pembunuhan Syekh Hantous. Penangkapan ini diduga bagian dari kampanye represif Houthi terhadap kalangan pendidik dan tenaga kesehatan.

Sejumlah dokter dan tokoh masyarakat juga menjadi korban penculikan, termasuk Dr. Ahmed Yassin, Dr. Sadeq Al-Yousefi, dan Talal Salam di distrik Al-Udayn, Provinsi Ibb. Gelombang penangkapan ini semakin intens sejak akhir Mei dan memuncak dalam dua minggu terakhir, tanpa ada respons dari otoritas Houthi terhadap protes publik atau lembaga HAM.

Keluarga para korban kini mendesak lembaga hak asasi manusia, baik lokal maupun internasional, untuk segera bertindak menghentikan tindakan brutal Houthi dan membebaskan orang-orang yang diculik.

Sumber: yemenmonitor.com

Beri Komentar