Gegara Boikot, Lorde Diserang Komunitas Zionis-Yahudi AS

Eramuslim.com – Keberanian terpuji dari Lorde membatalkan konsernya di tanah Palestina yang dijajah Zionis-Israel menuai reaksi. Dalam satu halaman iklan penuh di Washington Post, peraih Piala Grammy asal Selandia Baru itu disebut sebagai sosok intoleran atau anti-Yahudi. Sepertinya, yang suka dan gemar menuduh intoleran memang kaum Yahudi dan spesies turunannya.

Iklan itu dipasang oleh Shmuley Boteach, pendiri This World: The Values Network. Tampak potret Lorde dengan latar seorang pria tengah ber­lari melalui puing-puing sem­bari menggendong bayi.

Iklan itu diberi judul, ‘Lorde dan Selandia Baru menolak Su­riah untuk menyerang Israel.’ Selain itu terdapat kalimat, ‘Usia 21 terlalu muda untuk jadi rasialis.’

Sementara, dalam badan iklan itu tertulis, keputusan Lorde membatalkan pertunjukan tersebut menumbuhkan prasangka di kalangan anak muda Selandia Baru untuk melawan kaum penjajah Yahudi. Pelantun Royals dan Green Light ini bahkan disebut sebagai seorang yang munafik kala memilih tetap tampil di Rusia.

“Ketika Lorde mengklaim prihatin dengan hak asasi manusia, dia secara munafik memilih untuk melanjutkan dua konsernya di Rusia, meski mendapat dukungan untuk rezim genosida Assad,” tulis iklan itu.

Lorde membatalkan kon­sernya di Tel Aviv, setelah dua penulis Selandia Baru memperingatkannya bahwa penampilannya itu akan dipandang sebagai dukungan pada kebijakan pemerintah setempat.

“Saya menerima banyak pesan serta surat dan telah berdiskusi mendengar penda­pat dari banyak orang, dan saya pikir keputusan yang tepat saat ini adalah membatalkan konser itu,” tulis Lorde.

Setelah keputusannya itu, Duta Besar Zionis-Israel untuk Se­landia Baru, Dr. Itzhak Ger­berg menuliskan surat terbuka kepadanya sebagai bentuk kekecewaaan.

“Sangat disesalkan bah­wa Anda telah membatalkan konser di Tel Aviv dan telah mengecewakan semua pengge­mar Anda,” kata Ger­berg di Facebook. (kl/rm)