Hadiah Seram Netanyahu untuk Trump: Pager Emas dan Pesan di Baliknya

eramuslim.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima hadiah yang tak biasa dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan mereka di Gedung Putih pada awal pekan ini.

Hadiah tersebut berupa sebuah pager emas yang dipasang di atas tunggul kayu dengan dudukan berbentuk piala. Layar pager itu menampilkan tulisan “Tekan dengan kedua tangan.”

Namun, hadiah ini bukan sekadar simbol persahabatan. Pager tersebut memiliki makna yang lebih dalam karena merujuk pada operasi militer Israel terhadap kelompok Hizbullah di Lebanon pada 17 September lalu.

Dalam operasi itu, Israel meledakkan ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh operator Hizbullah. Serangan tersebut mengakibatkan 37 orang tewas, termasuk anak-anak, serta hampir 3.000 orang lainnya terluka, mayoritas merupakan warga sipil.

Juru bicara Netanyahu mengonfirmasi bahwa perdana menteri Israel memang memberikan persetujuan untuk serangan tersebut.

Dalam pernyataan resmi, kantor Netanyahu menyebut bahwa hadiah pager emas untuk Trump melambangkan keputusan strategis yang mengubah jalannya perang melawan Hizbullah.

“Pager tersebut melambangkan keputusan perdana menteri yang menyebabkan titik balik dalam perang dan menandai dimulainya keruntuhan strategis Hizbullah,” demikian pernyataan kantor Netanyahu, dikutip dari Fox News pada Jumat, 7 Februari 2025.

“Operasi strategis ini mencerminkan kekuatan, keunggulan teknologi, dan kecerdikan taktis Israel dalam menghadapi musuh-musuhnya,” tambah pernyataan itu.

Sementara itu, Trump memberikan hadiah yang jauh lebih sederhana kepada Netanyahu. Ia menyerahkan sebuah foto bertanda tangan yang diambil di Ruang Oval, disertai catatan tulisan tangan yang berbunyi: “Untuk Bibi, Pemimpin yang hebat!”

Putra Netanyahu, Yair Netanyahu, kemudian mengunggah foto tersebut ke media sosial, menunjukkan kedekatan antara kedua pemimpin.

Dalam pertemuan tersebut, Trump juga membahas rencana kontroversialnya mengenai konflik di Timur Tengah.

Ia mengklaim bahwa Amerika Serikat akan mengambil alih Jalur Gaza karena, menurutnya, warga Palestina akan senang meninggalkan wilayah tersebut.

Trump bahkan mengusulkan agar warga Palestina dipindahkan secara permanen ke tempat lain dan menjadikan Gaza sebagai wilayah di bawah kendali AS.

Rencana ini langsung mendapat kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, yang menolak keras gagasan tersebut.

“Warga Palestina harus diizinkan pulang,” tegasnya.

Pernyataan Starmer mencerminkan kritik luas terhadap kebijakan Trump, yang dinilai mengabaikan hak-hak rakyat Palestina dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

(Sumber: RMOL)

Beri Komentar