Hindutva, Istilah Baru Usir Umat Islam di India

Eramuslim – Masyarakat Muslim di India kini tengah dilanda ketakutan mencekam setelah merebaknya istilah “Hindutva” pasca kemenangan Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) dan diangkatnya pendeta Hindu  anti-Islam sebagai pemimpin di Uttar Pradesh, Yogi Adityanath.

Hindutva sendiri secara kasar diterjemahkan dengan kata “Hinduness”, yaitu upaya untuk menciptakan tanah air Hindu yang bebas dari para pemeluk agama selain Hindu.

Para pengamat melihat bahwa Partai Nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP), partai pengusung Perdana Menteri India Narendra Modi berambisi untuk menang kembali dalam pemilu mendatang. Untuk memenangkannya, partai ini akan mengangkat isu agenda Hinduisme yang semakin radikal di India.

Kondisi mencekam ini ditandai dengan semakin terkenalnya popularitas Yogi Adityanath, pendeta Hindu yang diangkat Modi memimpin Uttar Pradesh. Kini Yogi dipuja-puja masyarakat Hindu di wilayah dimana 20% penduduknya adalah Muslim.

“Dia seperti dewa bagi kami,” ujar Kiran Rana, ibu dari salah satu dari 14 orang yang ditangkap atas pembunuhan Mohammad Akhlaq (50 tahun) karena dicurigai membunuh sapi saat itu. Bagi penganut Hindu, sapi adalah makhluk suci yang tidak boleh disakiti.

Sebelumnya pada tahun 2015 seorang pria Muslim digantung hidup-hidup di desa Bishara, Uttar Pradesh, karena menyembelih sapi untuk dimakan dagingnya. Malamnya, msyarakat Hindu merayakan hal tersebut dengan menyalakan kembang api dan melakukan aksi saling siram satu sama lain dengan bubuk berwarna cerah di wilayah yang terletak sekitar 30 kilometer (20 mil) dari pusat New Delhi.

Menanggapi kondisi tersebut, sejumlah warga Muslim seperti Mohammad Akhtar, seorang tukang kayu Muslim, berencana untuk meninggalkan desa dengan keluarganya ke rumah baru di pegunungan utara,

“Tidak ada cinta atau kasih sayang. Beberapa penduduk desa tidak akan berbicara dengan Muslim, bahkan anak-anak mengejek kami. Ada banyak intimidasi. Kami tidak merasa aman,” ujar Akhtar. (Kiblat/Ram)