HRW: Milisi Syiah Popular Irak Culik Warga Sipil Sunni Dan Paksa Anak-Anak Di Bawah Umur Jadi Tentara

anak-anak-mosulEramuslim – Organisasi pemantau hak asasi manusia interasional Human Rights Watch “HRW” melaporkan milisi Syiah telah melakukan pelanggaran HAM berat dengan menahan warga sipil Sunni dan merekrut anak-anak untuk ikut berperang.

“Tidak ada perlindungan yang diterima warga sipil Sunni setelah daerahnya dibebaskan milisi Syiah Populer Irak dari Organisasi Negara Islam,” ujar Wakil direktur HRW untuk kawasan Timur Tengah, Lama Fakih, dalam laporan terbaru yang terbit hari Minggu (20/11).

Lama melanjutkan, “Kami mendokumentasikan lebih dari 50 warga sipil Sunni di desa Doizzat Bawah (48 km tenggara kota Mosul) ditahan milisi Syiah Populer di sebuah rumah kosong setelah pembebasan desa dari Organisasi Negara Islam pada 21 Oktober kemarin.”

“Sedikitnya 2 orang warga sipil dipukuli, sementara yang lainnya dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui dan hingga kini belum kembali ke rumah mereka,” Lama Fakih menekankan.

Tidak hanya di desa Doizzat Bawah, HRW juga mendokumentasikan perekrutan 10 orang anak-anak dari kamp pengungsi warga Mosul untuk ikut berperang dalam jajaran milisi Syiah Popular melawan Organisasi Negara Islam.

Perlu diketahui bahwa milisi Syiah Irak dibentuk oleh pemerintah Syiah Teheran untuk mendukung perang melawan kelompok Sunni Irak. Milisi ini berada di bawah komando langsung komandan pasukan elit Garda Revolusi Syiah Iran, Mayjen Qasem Soleimani. (Rtarabic/Ram)