India Batasi Muslim Shalat Jumat di Taj Mahal

Eramuslim – Penduduk Muslim di wilayah Agra, negara bagian Uttar Pradesh, India, memprotes pemberlakuan pembatasan di Taj Mahal. Pembatasan berisi larangan bagi umat Islam yang tidak tinggal di daerah tersebut untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid yang berdekatan dengan monumen abad ke-17 tersebut.

Dilansir media lokal setempat dari penduduk Muslim mengatakan bahwa pembatasan dimulai beberapa pekan lalu oleh Survei Arkeologi India, yang mengelola situs tersebut. Mereka mengatakan, bahwa pejabat keamanan sekarang memeriksa kartu identitas dari orang-orang yang datang untuk melaksanakan shalat Jumat, hari di mana Taj Mahal ditutup. Sementara itu, hanya Muslim yang tinggal di Agra yang diizinkan masuk.

Mereka berpendapat bahwa sebelumnya, semua Muslim dari India, di mana pun mereka tinggal, diizinkan untuk melaksanakan shalat Jumat. Beberapa tahun yang lalu, Survei Arkeologi India melarang orang asing melaksanakan shalat di masjid pada Jumat, setelah adanya kecurigaan bahwa wisatawan memanfaatkan shalat Jumat untuk menghindari biaya masuk monumen.

Menanggapi pertanyaan tentang pembatasan baru itu, seorang pejabat dari Survei Arkeologi India mengatakan bahwa tidak ada peraturan baru yang berkaitan dengan shalat Jumat di masjid. Namun, ia juga menegaskan bahwa izin untuk melaksanakan shalat secara tradisional telah dibatasi untuk penduduk Agra.