India Batasi Muslim Shalat Jumat di Taj Mahal

Meskipun Taj Mahal ditutup pada Jumat, tempat monumen dibuka selama dua jam antara tengah hari dan puul 14:00 untuk memungkinkan Muslim melaksanakan shalat atau shalat Jumat. Jamaah Muslim melaksanakan shalat di batu pasir merah Masjid Mumtaz di sisi kanan mausoleum marmer. Praktik ini disebutkan dalam pemberitahuan yang dikeluarkan pada 16 Juli 2008 oleh Kementerian Kebudayaan, yang mengontrol Survei Arkeologi India.

“Monumen akan tetap ditutup pada setiap Jumat, kecuali untuk mereka yang melaksanakan shalat siang di masjid di Kompleks Taj Mahal antara pukul 12:00 hingga 14:00,” demikian pernyataan pemberitahuan tersebut, seperti dilansir di Scroll.in, Jumat (23/3).

Pelaksanaan shalat terkadang dilakukan di masjid selama jam-jam buka monumen pada hari-hari lain juga. Hal itu ketika pengunjung Muslim, terlepas dari kewarganegaraan, diizinkan untuk bergabung. Tidak ada aturan resmi tentang hal ini, dan semua pendatang telah membayar biaya masuk.

Menurut laporan, pada 16 Maret lalu Muslim melakukan pawai protes di Agra dan menyerahkan sebuah memorandum kepada pejabat dari Survei Arkeologi India. Mereka menuntut agar tidak ada perbedaan yang harus dibuat antara Muslim dari Agra dan seluruh negara, dan bahwa semua Muslim harus diizinkan untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid.

Haji Tahiruddin, ketua komite Khuddam-e-Roza. mengatakan bahwa para pejabat Survey Arkeologi India telah memberlakukan pembatasan. Menurutnya, kini hanya umat Islam Agra yang diizinkan untuk melaksanakan shalat di masjid Taj Mahal.

“Mereka memeriksa kartu identitas di gerbang sebelum mengizinkan mereka,” kata Tahiruddin.