Jumlah Korban Tewas Operasi Perebutan Kota Mosul, Irak

info-korban-tewas-operasi-mosulEramuslim – Memasuki pekan ke 8 sejak operasi perebutan kota Mosul dari mujahidin Irak dimulai pada 17 Oktober lalu, Sky News Arab memperkirakan sekitar 4 ribu orang tewas dalam pertempuran yang telah berlangsung selama 51 hari, termasuk diantaranya ratusan warga sipil.

Di dukung oleh koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat, pasukan Peshmarga Kurdi dan kelompok milisi Syiah bentukan Iran, tentara pemerintah Irak hingga kini belum dapat menguasai 50% wilayah kota Mosul yang menjadi basis terakhir mujahidin Irak.

Bahkan dalam data terbaru yang dirilis Sky News Arab, jumlah korban tewas dari kalangan tentara pemerintah dan sekutunya lebih banyak jika dibandingkan dengan mujahidin Irak.

Kelompok mujahidin Irak berhasil menguasai kota Mosul pada tahun 2014 lalu setelah mengultimatum tentara pemerintah untuk keluar dari kota.

Berikut data jumlah korban tewas dalam perebutan kota Mosul:

Hingga hari Kamis 8 Desember kemarin jumlah korban tewas dari tentara pemerintah mencapai 1959 orang seperti dirilis PBB dalam laporan terbarunya pada pekan ini. Sedangkan jumlah korban terluka mencapai 450 prajurit

Menjadi salah satu sekutu terdekat pemerintahan Irak, jumlah pasukan Kurdistan Irak yang tewas di kota Mosul dan provinsi Nineveh sejak tahun 2014 lalu mencapai angka sekitar 1.600 orang.

Jumlah korban dari kalangan mujahidin Irak sejak dilancarkannya operasi pembebasan Mosul pada 17 Oktober kemarin mencapai angka 990 orang. Tidak diketahui berapa jumlah yang terluka, akan tetapi tentara pemerintah mengklaim berhasil menawan sedikitnya 100 mujahidin Irak dalam 51 hari pertempuran.

Tidak ada data pasti berapa jumlah warga sipil Irak yang tewas dalam pembebasan kota Mosul sejak 2 bulan lalu. Tetapi sebanyak 82 ribu lebih warga dilaporkan telah meninggalkan kota sejak dimulainnya operasi pembebasan oleh tentara gabungan.

Diperkirakan masih ada sekitar 600 ribu warga sipil lainnya yang masih terjebak di dalam kota dan tidak memiliki akses air bersih. (Skynewsarab/Ram)