Pasca gempa di Sumatera Barat, Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) hadir membantu warga korban yang berjatuhan. Kegiatan yang dilakukan berupa Evakuasi, Fact Finding, Pelayanan Kesehatan Keliling (mobile clinic), Distribusi logistik, dan Rumah Sakit Lapangan (RSL). Sejak Kamis, 1 Oktober 2009 tim BSMI dari Jakarta tiba di Bandara Internasional Minangkabau bergabung dengan BSMI cabang Padang. Total SDM BSMI yang datang ke Sumatera Barat berjumlah 70 orang terdiri dari dokter umum dan spesialis seperti Orthopedi, Anestesi, Obsgyne, Anestesi, Bedah, Mata, Kejiwaan serta relawan umum dari berbagai keahlian yang datang dari Duri-Riau, Kota Pekanbaru, Banda Aceh, Medan, Bandar Lampung, Malang, Jember hingga Surabaya.
Untuk evakuasi, BSMI berada dilokasi dusun/ desa yang diterjang longsor di perbukitan Gunung Tigo Kecamatan V Koto Timur Kabupaten Pariaman. Hingga 8 Oktober 2009 BSMI berhasil menemukan 2 jenazah (1 remaja, 1 perempuan) dan mengevakuasi 2 pasien patah tulang yang kemudian segera dioperasi di RSL BSMI. Untuk distribusi logistik terdiri dari medis dan non medis. Bantuan non medis BSMI telah menerima 3,2 ton beras, 1 ton gula pasir, 300 terpal ukuran 4×6 dan 3×5. Ratusan dus Mie instant, puluhan dus minyak goreng, susu, makanan bayi 1 ton dan BSMI telah menyalurkannya ke 30 titik dusun, desa dan posko korban gempa di Kota dan Kabupaten Pariaman. Sistem pembagian bantuan tersebut dengan mendatangi langsung lokasi tanpa membagikan diposko BSMI. Fact Finding merupakan aktivitas menjemput pasien-pasien yang dirujuk untuk operasi namun kesulitan mendapat akses karena keterbatasan mobilitas, lokasi dan informasi serta biaya. Disini BSMI jemput bola dan menyiapkan sarana transportasi ambulans dan mobil lapangan.
Pelayanan kesehatan keliling (mobile clinic) yang dilakukan BSMI guna menjangkau kantong-kantong yang belum tersentuh pelayanan kesehatan dan bantuan logistik. Data warga yang terlayani tercatat 3000 orang di 15 titik di Kabupaten dan Kota Pariaman dengan tim terdiri dari dokter umum, perawat dan sopir. RSL BSMI yang berlokasi strategis di Jl. Raya Bypass Pariaman, dibuka sejak Senin 6 Oktober 2009 telah aktif melayani pasien dari berbagai lokasi. Tercatat 6 orang sudah dioperasi dengan berbagai kasus seperti fraktur, hernia dan katarak. Fasilitas RSL ini bisa dibilang lengkap untuk sebuah pelayananan pasca bencana karena memiliki fasilitas Ruang OK, Radiologi, Apotik, Rawat Inap, UGD dan Poli Umum. “ alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah, karena BSMI tangan saya bisa dioperasi” ujar Roni Saputra pasien patah tulang dari Sikapak Mudik, Pariaman. (Abdul)