Tabligh Akbar Unisma Bekasi: Makna Jihad Sesungguhnya

Dalam rangka memperingati hari pahlawan yang jatuh pada 10 November 1945, Universitas Islam “45” (UNISMA) Bekasi menggelar Tabligh Akbar bertajuk “Menumbuhkan Nilai-Nilai Kejuangan 45 pada Generasi Muda Islam Melalui Kajian Bedah Al-Qur’an yang diselenggarakan pada Selasa, 11 November 2008 di lapangan utama UNISMA Bekasi dan sebagai pembicara adalah Syaikh Kyai Sa’Adih Al-Batawi. Tabligh Akbar ini akan dihadiri oleh Gubernur dan Walikota serta seluruh sivitas akademika Yayasan Pendidikan Islam (YPI) 45 Bekasi yaitu TK, SD, SMP, SMA, dan UNISMA Bekasi.

Tujuan dari tabligh akbar kali ini, Menurut DR Yayat Suharyat, M.Pd – Ketua Pelaksana Tabligh Akbar, adalah ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa perjuangan atau jihad yang selama ini dipersepsikan dengan kekerasan dan peperangan oleh sebagian masyarakat itu sebetulnya dalam masyarakat masa kini sangat tidak tepat.

Jihad tidak bisa dimaknai dengan sekelompok orang. Tidak semudah itu mengklaim suatu tindakan adalah jihad. Perlu pemahaman dan pengkajian yang sangat mendalam. Seperti juga kenyataan bahwa tidak sembarang kafir yang bisa diperangi dan dibunuh. Dalam Islam, semua ada adab, ada cara, ada aturan, ada syariat, sehingga Islam sebagai agama damai tetap terjaga kemurniannya

Jihad bermakna mengerahkan kemampuan dan tenaga yang ada, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Jihad juga bisa berarti mengerahkan seluruh kemampuan untuk memperoleh tujuan yang baik yaitu kemaslahatan umat, dengan cara yang baik pula.

Kelompok Dr. Azahari dan Imam Samudra yang dikenal sebagai teroris dan pengebom, mengklaim tindakan mereka adalah salah satu bentuk jihad dan bahkan sebagian kecil orang menghubungkan bahwa mereka adalah pahlawan Islam. Pertanyaannya, kapan dan dimana jihad dalam pengertian perang itu dilakukan? Pertama: manakala kaum Muslim atau negeri mereka diserang oleh orang-orang atau negara kafir. Contohnya adalah dalam kasus Afganistan dan Irak yang diserang dan diduduki AS sampai sekarang, juga dalam kasus Palestina yang dijajah Israel. Inilah yang disebut dengan jihad defensif. Dalam kondisi seperti ini, Allah SWT telah mewajibkan kaum Muslim untuk mempertahankan harga diri dan martabat umat Islam dan mengusirnya dari tanah kaum Muslim.

Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, tetapi janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS al-Baqarah [2]: 190).

Dari definisi dan konteks jihad di atas, jelas sekali bahwa tindakan terorisme (dalam arti melakukan berbagai peledakan bom ataupun bom bunuh diri bukan dalam wilayah perang, seperti di Indonesia) bukanlah termasuk jihad fi sabilillah. Sebab, tindakan tersebut nyata-nyata telah mengorbankan banyak orang yang seharusnya tidak boleh terbunuh.

Sebaliknya sebagai masyarakat modern harus ikut melestarikan tatanan dunia berdasarkan perdamaian dan berusaha sekuat tenaga agar tidak terjadi peperangan.
Drs. Hendi Rosyadi, MA sebagai Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) YPI 45 menjelaskan bahwa Jihad itu memiliki tingkatan-tingkatan.

Jihad melawan diri sendiri terbagi atas: (1) Berjihad dengan mempelajari agama yang benar; (2) Berjihad dengan mengamalkan ilmu yang dipelajari; (3) Berjihad dengan mengajarkan ilmu yang telah dipelajari kepada orang lain; (4) Berjihad dengan bersikap sabar ketika menerima ujian dan cobaan. Jihad melawan syaitan terbagi atas: (1) Berjihad melawan godaan syetan yang berkaitan dengan keimanan; (2) Berjihad melawan godaan kehendak buruk dan syahwat.

Jihad melawan kaum munafik dan kafir terbagi atas: (1) Berjihad dengan hati; (2) Berjihad dengan lisan; (3) Berjihad dengan harta; (4) Berjihad dengan jiwa;

Merefleksikan atau menyimpulkan semangat jihad, kata dia, jauh lebih tepat yaitu kita mempelajari agama Islam dan ilmu yang bermanfaat serta mengamalkannya untuk kepentingan orang banyak” katanya.

Humas UNISMA Bekasi Maharani Imran menjelaskan bahwa tabligh akbar kali ini dihadiri 2000 peserta dan bertujuan untuk memotivasi seluruh siswa dan mahasiswa agar memahami makna jihad sesungguhnya dan diaplikasikan dalam kegiatan belajar serta kehidupan sehari-hari. (Rani)

Selasa, 11 November 2008

Maharani Imran, S.Sos
(Manajer Humas dan Pemasaran UNISMA Bekasi)
HP: (021) 93380006 / 081384836151.