Eramuslim – TIDAK semua laki-laki yang memanjangkan rambut boleh langsung dituduh menyerupai perempuan. Sebab kita mendapatkan banyak riwayat bahwa di masa lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berambut panjang. Bahkan hingga menutupi telinga dan bahunya.
Dan tentunya hal itu tidak bisa dijadikan dasar bahwa setiap laki-laki yang berambut panjang, pasti menyerupai wanita. Sebab kalau tidak, maka kita akan menuduh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyerupai wanita, nauzu billahi min zalik.
Beberapa riwayat memang menunjukkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berambut agak panjang, namun hal itu tidak selalu terjadi. Terkadang beliau pun berambut dengan potongan pendek. Al-Barra’ mengatakan bahwa pernah rambut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam itu mencapai (menutupi) separuh telinganya.
Dari Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka menyamakan diri dengan para ahli kitab pada hal-hal yang tidak diperintahkan di dalamnya. Para ahli kitab membiarkan rambutnya menjuntai leluasa (sadala) sedangkan orang-orang musyrikin menyibakkan rambutnya. Maka nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjuntaikan rambutnya kemudian menyibakkannya. (HR Bukhari dan Muslim)
Anas bin Malik berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat dan tidak ada di rambut atau jenggotnya 20 rambut yang berwarna putih.
Rambut beliau kadang mencapai setengah telinganya, kadang beliau menguraikannya hingga mencapai telinganya atau antara telinga dan bahunya. Paling panjangnya rambut menyentuh kedua pundaknya yaitu bila telah lama tidak dicukur. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak selamanya berada dalam panjang rambut tertentu. Terkadang panjang dan terkadang pendek.