Ini Alasan Amerika Paranoid Terhadap Umat Islam

Eramuslim – Pejabat tinggi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa kekhawatiran Washington terhadap laporan adanya upaya penyelundupan bahan peledak dalam perangkat elektronik oleh kelompok-kelompok bersenjata di kawasan Dunia Arab dan Afrika menjadi alasan utama Washington membelakukan pembatasan baru pada perangkat elektronik yang dibawa oleh wisatawan yang datang.

“Laporan intelejen menunjukan bahwa kelompok bersenjata terus menargetkan penerbangan komersial, termasuk pusat-pusat transportasi selama dua tahun terakhir, dan berusaha menyelundupkan alat peledak melalui barang-barang elektronik,” ujar sejumlah pejabat AS seperti dilansir Reuters.

Pemerintah Washington khawatir bahwa kelompok ini akan berusaha untuk meledakkan sebuah pesawat komersial, ujar salah seorang pejabat dalam wawancaranya melalui telepon seraya menolak memberikan keterangan lebih mengenai prosedur baru.

Sementara pejabat lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa informasi adanya upaya serangan bom menargetkan penerbangan komersial dikumpulkan intelejen AS dari dokumen-dokumen yang diperoleh dalam serangan pasukan khusus AS pada akhir bulan Januari kemarin menargetkan al-Qaida di Yaman.

Selasa 21 Maret 2017, pemerintahan Amerika Serikat mengumumkan pembatasan barang-barang elektronik seperti laptop, DVD atau VCD player, tablet, kamera di dalam kabin pesawat dengan tujuan Amerika Serikat.

Surat kabar Financial Times seperti dikutip dari seorang pejabat AS mengatakan bahwa aturan baru akan diterapkan kepada delapan negara Timur Tengah, termasuk Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Turki, Tunisia dan Libanon .

Sementara The Guardian melansir bahwa larangan ini ditujukan bagi 13 negara.