Gabungan Ulama Tolak Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar

Eramuslim – Puluhan Ulama Jawa Barat yang tergabung dalam ormas Gerakan Ulama (Gema) Jabar menolak Dedi Mulyadi menjadi Cagub Jabar 2018 mendatang. Bahkan para ulama ini berencana akan memberikan masukan kepada DPP Golkar agar tidak memberikan rekomendasi Cagub Jabar kepada Dedi Mulyadi.

Menurut Wakil Ketua Gema Jabar KH Syirodjudin, penolakan yang dilakukan oleh pihaknya bukan tanpa alasan. Karena, selama ini Dedi Mulyadi yang menjabat sebagai Bupati Purwakarta dianggap tidak pernah mendengar aspirasi umat Islam di Purwakarta.

“Saat ini Dedi Mulyadi menjabat sebagai ketua DPD Golkar Jabar, oleh karena itu kami akan menyampaikan aspirasi ke DPP Golkar agar tidak memberikan surat rekomendasi Cagub Jabar,” ujar Syirodjudin dalam pernyataannya, Senin (7/8).

Syirodjudin mengatakan, Purwakarta yang dulunya terkenal dengan kota Tasbih, semenjak dipimpin Dedi Mulyadi berubah menjadi Kota Patung. Meskipun patung ini hanya sebuah simbol, tapi ini bertentangan dengan umat Islam yang ada di Purwakarta.

“Nabi Ibrahim saja dulu menghancurkan Patung, ini malah membangun Patung,” katanya.

Syirodjudin menilai,Pilgub Jabar ini sangat penting. Karena, Jabar sebagai provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia tak boleh dipimpin oleh orang yang senang buat gaduh umat Islam.

“Umat Islam di Purwakarta dibuat gaduh dengan banyaknya patung. Apalagi kalau memimpin Jabar, akan membuat gaduh seluruh umat Islam yang ada di Jabar,” katanya.

Oleh karena itu, kata dia, akan berusaha memberikan aspirasi ke DPP Golkar agar ikut menolak Dedi Mulyadi sebagai Cagub Jabar 2018. Karena, hal ini merupakan persoalan aqidah umat Islam. Ia berharap, partai Golkar ini bisa mendengar kan aspirasi para ulama di Jabar.

“Terkait siapa yang akan ditentukan oleh DPP terserah, yang penting jangan Dedi Mulyadi,” katanya.

Dikatakan Syirodjudin, upayanya untuk menemui DPP Golkar, akan secepatnya dilakukan. Ia, akan berusaha sekuat tenaga untuk menjegal Dedi Mulyadi sebagai Cagub Jabar, karena dia meyakini ini adalah sebuah Jihad Fisabilillah.

“Gerakan kita ini pasti akan dinilai negatif oleh sebagian masyarakat. Tapi ini resiko sebuah perjuangan. Insya Allah mendapatkan ridho dari Allah,” kilahnya. (Rol/Ram)