Ini Bukti Syiah Ingin Ubah Demografi Islam Di Suriah

Eramuslim – Penasihat senior pemimpin tertinggi Syiah Iran, Ali Akbar Velayati, menegaskan bahwa kelompok Syiah Hizbullah Lebanon tidak akan keluar dari Suriah meskipun telah tercapai gencatan senjata di negara tersebut.

Pernyataan ini dilontarkan Ali Akbar Velayati dalam konferensi pers bersama dengan Wakil Presiden Irak Nouri al-Maliki di ibukota Teheran pada hari Selasa (3/01) kemarin, seperti dilansir kantor berita ISNA.

Ali Akbar Velayati, “Keluarnya Syiah Hizbullah Lebanon dari Suriah pasca gencatan senjata adalah keinginan dari kelompok mujahidin Islam. Kami akan melanjutkan koordinasi bersama dengan pihak Rusia di Suriah.”

ali-akbar-velayati-1

Ali Akbar Velayati mengingatkan bahwa solusi krisis dan masa depan Suriah akan bergantung pada rezim Syiah Assad bersama sekutunya Syiah Iran dan Rusia.

Perlu diketahui bahwa Syiah Hizbullah Lebanon menjadi kelompok pertama yang datang ke Suriah untuk membantu mempertahankan rezim Syiah Assad pada awal Musim Semi Arab tahun 2011 lalu.

Bersama dengan tentara Syiah Iran dan milisinya, Hizbullah Lebanon tidak dapat mempertahankan kekuasaan rezim Assad hingga memaksa Rusia ikut campur tangan pada 30 September 2015 lalu.

Tercatat dalam 9 bulan di tahun 2015 rezim Assad dan sekutu Syiahnya hanya menguasai kurang dari 20% wilayah Suriah sebelum kedatangan Rusia. (Anatolia/Ram)