Pesan KH. Abd. Sahal dan KH. Cholil Ridwan: Utamakan Ukhuwah Islamiyah

Eramuslim – Insiden bendera Indonesia terbalik di buku panduan SEA Games 2017 yang dibuat Malaysia menjadi polemik yang membuat rakyat kedua negara yang saling hujat, dan bahkan dianggap lebih mementingkan rasa nasionalisme dibandingkan Ukhuwah Islamiyah.

Menanggapi insiden tersebut, para kyai sepuh di Indonesia harus turun tangan mengingatkan bahwa Malaysia adalah saudara seiman Bangsa Indonesia.

Berikut pesan sejumlah Kyai Tanah Air terkait insiden bendera Indonesia terbalik:

KH. Hasan Abdullah Sahal

Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor ini meminta warga Indonesia tidak perlu membesar-besarkan hal kecil seperti ini. Menurutnya masih banyak hal penting yang perlu dilakukan warga untuk memperbaiki bangsa ini.

“Kita jangan membesar-besarkan hal yang kecil dan jangan mengecil-ngecilkan hal yang besar, karena masih banyak hal yang perlu kita kerjakan,” ujar KH. Hasan Abdullah Sahal usai rapat pleno ke-19 Dewan Pertimbangan MUI di kantor pusat MUI, Rabu (23/08).

KH. Hasan Abdullah Sahal mengingatkan bahwa saat ini warga negara Indonesia sedang diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kita sekarang sedang dibentur-benturkan, warga Indonesia sekarang sedang dipermainkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.

Menanggapi banyaknya perpecahan dan pertikaian antar suku, antar ras dan golongan yang melibatkan umat Islam. KH. Hasan Abdullah Sahal mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena kurangnya warga Indonesia dalam menata hati.

Cholil Ridwan

Dewan Pertimbangan MUI ini mengingatkan jangan sampai persoalan terbaliknya bendera Indonesia menjadi permusuhan antar saudara seiman.

Ulama yang akrab disapa Kyai Cholil ini menegaskan bahwa Malaysia adalah saudara seiman dan serumpun bagi Indonesia.

“Bahwa saudara kita di Malaysia, yang negaranya mengundang-undangkan berasas Islam, sehingga negara Malaysia berkewajiban menjaga Islam, melindungi dan menyebarkan Islam, maka dia adalah saudara kandung kita,” ungkapnya pada Kiblat.net di gedung MUI, Rabu.

Kyai Cholil memperingatkan dengan keras bahwa jangan sampai insiden seperti ini menyebabkan Indonesia dan Malaysia seperti dulu lagi, saat era Soekarno dimana Indonesia dan Malaysia berhasil diadu domba oleh Amerika dan Komunis.

“Jangan seperti dulu, Indonesia berhasil diadu oleh Amerika dan komunis, Malaysia jadi musuh, pas zaman Soekarno, tapi ketika sudah masuk jaman orba, dan reformasi, Malaysia adalah negara tetangga yang paling dekat dengan kita, secara etnis, wilayah, historis, empiris historis, dan juga secara iman juga,” tukasnya. (KI/Ram)