Iran Kecam Serangan Udara Koalisi Arab Terhadap Posisi Syiah Houthi di Yaman

Yemen_-Houthi-Shii_3246238bEramuslim.com – Kementerian Luar Negeri Syiah Iran mengecam serangan udara 10 negara di bawah komando Arab Saudi untuk melawan kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman pada Kamis (26/3).
“Kami mengecam serangan udara Kerajaan Arab Saudi terhadap Yaman. Aksi Arab Saudi berlawanan dengan hukum internasional dan melanggar kedaulatan negara,” demikian bunyi pernyataan resmi Kemlu Syiah Iran seperti dikutip Sputnik. Namun sayang, Syiah Iran agaknya lupa jika mereka sendiri selama ini memang membantu pemberontak Syiah Houthi.
Untuk itu, Syiah Iran menyerukan penghentian segala agresi militer di Yaman karena gempuran tersebut hanya akan menambah runyam keadaan.

“Iran ingin penghentian secepatnya seluruh agresi militer dan serangan udara melawan Yaman dan penduduknya. Aksi militer di Yaman, yang sedang mengalami krisis domestik, akan merunyamkan situasi dan menghambat upaya perbaikan krisis melalui jalur damai,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzieh Afkham, seperti dikutip Reuters.
Syiah Iran juga menyangkal tudingan yang mengatakan bahwa mereka menyokong dana dan melatih kelompok militan Houthi di Yaman. Tentu saja ini sangkalan yang sangat lucu.
Sementara itu, Houthi juga berkilah dapat bertarung melawan serangan udara Arab Saudi dengan kekuatan sendiri, tanpa bantuan dari sekutu syihanya, Iran.
“Tidak. Warga Yaman siap menghadapi agresi ini tanpa intervensi dari negara lain,” kata pemimpin Houthi, Mohammed al-Bukhaiti.
Seperti dilansir Reuters, Iran adalah sekutu kelompok Syiah Houthi yang sedang berperang dengan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Di tengah kisruh Yaman, Arab Saudi meluncurkan serangan udara guna membantu pemerintah melawan Houthi.
“Kami bertekad untuk melindungi pemerintah Yaman yang sah. Kekalahan Yaman bukan pilihan bagi kami atau bagi rekan koalisi kami,” ujar Duta Besar Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, kepada CNN.
Para sekutu Saudi, terutama negara-negara Teluk kecuali Oman, juga membantu dengan kekuatan militer untuk mencegah Houthi yang didukung Iran mencapai Aden, tempat Presiden Yaman Abd Rabou Mansour Hadi berlindung.
Negara-negara Teluk memutuskan untuk menggempur “agresi Houthi” setelah ada permintaan dari Hadi. Saudi dan negara-negara Arab menganggap Syiah Houthi yang melakukan pemberontakan di Yaman adalah “ancaman besar” bagi stabilitas kawasan Teluk.  Dalam pernyataan bersama beberapa waktu lalu, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar dan Kuwait memasukkan ancaman Syiah Houthi sama dengan al-Qaidah dan ISIS yang harus diberantas.(rz)