Jadi Dedengkot Boikot Doha, Ternyata UEA Dalang Dibalik Peretasan Kantor Berita Resmi Qatar

Eramuslim – Surat kabar kenamaan Amerika Serikat, The Washington Post, menuding UEA menjadi dalang dibalik peretasan kantor berita resmi Qatar “QNA” dan website pemerintah Qatar lainnya yang berakhir pada krisis Teluk antara Riyadh CS VS Doha.

Laporan ini diterbitkan The Washington Post pada hari Minggu (16/07) kemarin, memuat hasil penyelidikan Badan Intelijen AS (CIA) yang baru saja dirilis pekan kemarin.

Melansir dari sumber pejabat CIA, The Washington Post mengatakan bahwa para pejabat senior UEA telah bertemu membahas peretasan webiste QNA pada 23 Mei lalu, atau sehari sebelum terjadinya peretasan.

Laporan ini segera dibantah Duta Besar UEA di Washington, Yusuf Al-Utaibah, yang mengatakan bahwa negaranya tidak terlibat sedikitpun dalam pembobolan QNA dan website pemerintah Qatar lainnya.

Informasi ini menguatkan penyelidikan yang digelar pemerintah Qatar bekerja sama dengan kantor Federal Investigasi AS terkait peretasan tersebut. Penyelidikan itu mengatakan bahwa salah satu negara Teluk meretas situs QNA dan halaman-halaman media sosial milik pemerintah lainnya.

Sebagaimana diketahui, negara-negara Teluk yang dikepalai Saudi dan UEA memblokade Qatar menyusul pernyataan di website resmi pemerintah Qatar “QNA” yang menyerang negara Teluk.

Situs QNA sendiri mengalami peretasan pada tanggal 24 Mei 2017 dini hari. Kantor berita resmi pemerintah menurunkan artikel bohong yang menyerang negara Taluk dan disandarkan kepadaperkataan Emir Qatar, Syeikh Tamim bin Hamad Al-Thani.

Dan akhirnya pernyataan bohong ini menjadi pemicu utama krisis yang terjadi antara Qatar dan negara Teluk pada 5 Juni lalu. Pemerintah Doha membantah dengan tegas telah mengeluarkan pernyataan di website resminya, dan menyatakan bahwa kantor berita mereka telah diretas. (KI/Ram)