Kakek Asal Lebanon Berhasil Selesaikan Penulisan Al Quran Dengan Khat Kaligrafi Tersulit

Eramuslim – Butuh waktu 2 tahun lamanya bagi Mahmoud Ba’youn (80 tahun) untuk menuliskan Al Quran menggunakan khat kaligrafi tersulit Diwani, yang sangat jarang digunakan dalam penulisan Al Quran.

“Menurut informasi yang saya terima, belum ada di dunia Islam yang menggunakan khat Diwani dalam penulisan Al Quran Nur Karim. Ini adalah suatu prestasi,”ujar Mahmoud Ba’youn kepada Reuters.

Mahmoud Ba’youn melanjutkan, “Aku ingin melakukan sesuatu yang seseorang belum pernah lakukan. Semua khat kaligrafi telah dimasukan ke dalam komputer, kecuali khat Diwani.”

Menurut Mahmoud Ba’youn, biasanya seseorang atau lembaga menggunakan khat Nasakh untuk menuliskan kitab suci Al Quran. “Dan ini sangat mudah 4 kali lipat jika dibandingkan dengan khat Diwani,” ujar kakek yang telah belajar secara resmi penulisan kaligrafi sejak umur 14 tahun.

Mahmoud Ba’youn berpesan jika dirinya meninggal dunia, maka Al Quran tulisan tangannya harus diwariskan kepada anak-keturunannya.

Khat Diwani adalah salah satu gaya Khat yang diciptakan oleh masyarakat Turki Usmani , berkembang luas di akhir abad ke-15 yang dipelopori oleh seorang kaligrafer Ibrahim Munif dari Turki. Tulisan ini mulai populer setelah penaklukan kota Konstantinopel oleh Sultan Muhammad al-Fatih tahun 875 H. Penamaan Diwâni karena dinisbahkan kepada kantor-kantor pemerintah di mana tulisan tersebut digunakan dan dari dewan-dewan pemerintahan itulah Khat ini menyebar ke seluruh kalangan masyarakat.

Perlu diketahui bahwa setiap alfabet Arab memiliki enam atau tujuh cara dalam penulisan khat Diwani. (Skynewsarabia/Ram)

Berikut videonya:

https://www.youtube.com/watch?v=hR9YXsmg2AA