Dr. Bathara Hutagalung: Sebenarnya Bukan Pribumi, Tapi Ini Yang Mereka Takutkan…

Eramuslim.com – Usai Sertijab di Balai Kota, Gubernur DKI Anies Baswedan berbicara di hadapan para tamu dan para pendukungnya.

Dalam pidatonya, Anies Baswedan mengatakan a.l.:

“… Jakarta adalah satu dari sedikit kota di Indonesia yang merasakan kolonialisme dari dekat. Penjajahan di Jakarta itu di depan mata. selama ratusan tahun. Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka. Kini saatnya kita jadi tuan rumah di negeri sendiri…

… Jangan sampai Jakarta ini apa yang dituliskan dalam pepatah Madura, “Itik se atellor, ajam se ngeremme.” Itik yang bertelur, ayam yang mengerami. Kita yang bekerja keras untuk merebut kemerdekaan, kita yang bekerja keras untuk mengusir kolonialisme. Kita semua harus merasakan manfaat kemerdekaan, di Ibukota ini …”

Kata PRIBUMI ini kelihatannya membuat gempar dan menimbulkan panik pada sejumlah orang yang tidak mau melihat konteksnya.

Konon puluhan ribu, bahkan mungkin ratusan ribu komentar di berbagai media sosial yang mengecam kata PRIBUMI yang diucapkan oleh Anies Baswedan.

Bahkan ada yang langsung menuntut Anies Baswedan dengan tuduhan melanggar Instruksi Presiden Habibie Nr. 26 Tahun 1998 MENGENAI MENGHENTIKAN PENGGUNAAN ISTILAH PRIBUMI DAN NON PRIBUMI DALAM SEMUA PERUMUSAN DAN KEBIJAKAN, PERENCANAAN PROGRAM ATAUPUN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN.

Sebenarnya belum jelas apakah Inpres tersebut dikeluarkan setelah melalui kajian berbagai aspek, a.l. kajian sejarah, budaya, sosial dan dari aspek KEDAULATAN BANGSA DAN NEGARA.