Eramuslim Akan Ikuti Kongres Al-Quds di Turki

Eramuslim Digest dan Website Eramuslim menurut rencana akan menghadiri Kongres Al-Quds Internasional di Istanbul, Turki, yang diselenggarakan selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (15-17 November 2007/5-7 Dzulqaidah 1428H). Untuk itu, Eramuslim bersama dengan rombongan dari KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) akan berangkat ke Turki pada hari Selasa, 13 Nopember 2007.

Acara Kongres Al-Quds International akan dilangsungkan di Feshane International Fair Congress and Culture Center, Istanbul Turki, merupakan hasil kerja sama antara Al-Quds International Institution yang diketuai Syekh. DR Yusuf Al-Qaradhawi, bermarkas di Beirut, Libanon dengan Union of NGOs of the Islamic World (Turki) dan Union of Voluntary Organizations in Turkey (TGTV).

Kongres internasional ini akan dihadiri lebih 2. 000 orang dari 70 negara, termasuk Indonesia. Selain tokoh-tokoh Islam, aktifis LSM yang peduli terhadap kota suci Al-Quds, acara tersebut juga akan dihadiri Jimmy Carter (AS), Nelson Mandela (Afrika Selatan), Mahathir Muhammad (Malaysia), Presiden Venezuela Hugo Chaves, Presiden Lebanon Emile Lahoud, dan sebagainya. Ketua MPR-RI DR. Hidayat Nur Wahid secara khusus diundang oleh panitia acara sebagai Keynote Speaker dalam acara pembukaan.

Kegiatan Kongres Al-Quds Internasional di Istanbul, secara garis besar dibagi tiga bagian, yaitu seminar, workshop dan pameran. Diakhir acara, peserta Kongres Al-Quds Internasional akan merumuskan buah pikirannya dan membuat Deklarasi Istanbul untuk menjaga kemuliaan kota suci Al-Quds dari kejahatan Zionis Israel yang melakukan tindakan diskriminasi, rasis, dan pembersihan etnik Arab.

Dan tiap hari selama berlangsung acara, Eramuslim akan meliput acara tersebut dan menuliskannya untuk Anda, Pembaca Budiman. Mudah-mudahan, gema Kongres Al-Quds International mampu menggugah kesadaran kita semua untuk selalu berjuang dalam tiap tarikan nafas membantu rakyat Palestina dalam membebaskan Tanah Palestina dari penjajahan Zionis-Israel. Mari, hindari uang kita masuk ke kantong perusahaan-perusahaan pendukung Zionis-Israel lewat kampanye boikot produk Zionis yang dilakukan sepanjang hidup kita. Kita bantu saudara-saudara kita di Palestina dengan segala yang kita punya. (Rizki)