Indonesia Dalam Kuasa Kegelapan

Eramuslim.com – Setelah era reformasi, tidak ada lagi tujuan pembangunan sebagaimana yang kita temukan dalam era pemerintahan Sukarno maupun Seoeharto. Pemerintahan era reformasi hanya merancang proyek proyek yang kemudian disimpulkanya sebagai pembangunan. Seringkali maksud dari pembangunan itu hanya membuat bangunan jembatan, jalan tol, pelabuhan, bandara, pembangit listrik dan lain sebagainya, tanpa visi.

Akibatnya Indonesia hanya sekedar mengadakan Proyek, membangun suatu bangunan. Tidak memperdulikan siapa yang membangun, bangsa sendiri atau orang asing? Darimana sumber dana untuk membangun?, utang atau kekuatan sendiri?, siapa tenaga kerja yang digunakan dalam pembangunan itu?, bangsa sendiri atau tenaga kerja asing?, untuk apa bangunan itu dibuat?, untuk mengangkut memfasilitasi pengangkutan kekayaan alam Indonesia ke luar negeri atau untuk kemaslahatan bangsa sendiri?. Semua tidak bahas untuk dijadikan sebagai dasar dalam menciptakan bangunan infrastruktur tersebut.

Akibatnya Indonesia dikuasai penguasa kegelapan yang saat ini tengah kalap, memburu pasar utang dengan bunga tinggi, memburu mega proyek infrstruktur yang telah mencapai tingkat overproduksi sekaligus menyediakan pengerukan secara lebih intensif terhadap sumber daya ekonomi suatu Negara. Penguasa kegelapan yang tengah kalap yang akan merampas apa saja untuk terus mempertahankan dominasi dalam mempertahankan One World Government.

1. Kuasa Gelap Pebisnis Infrastruktur

Elite global dewasa ini tengah merancang berbagai project infrastruktur super mahal diseluruh penjuru dunia seperti pelabuhan, airport, kereta cepat, tol, telekomunikasi, bahkan fasiltas ekspedisi luar angkasa. McKinsey dalam studi di bulan Juni 2016 diperkirakan sekitar 3,3 trilliun dolar AS atau sekitar Rp 44.550 triliun yang diperlukan dalam investasi infrastruktur hingga 2030 untuk mendorong pertumbuhan.