Ketika Propaganda “Topeng” Cina pada Coronavirus Wuhan Digilas Jerman

Pada kasus Coronavirus Wuhan Cina, dua media Jerman masing masing menyerang Cina dengan serangan langsung ibarat panzer Jerman mengarahkan moncong senjatanya ke Cina, tanpa basa basi.

Der Spiegel edisi 31 Januari 2020 menuliskan di Cover terdepan majalahnya dengan Coronavirus Made In China beserta artikel lengkapnya, sementara tabloid Bild, tabloid terbesar di Jerman mengatakan “Beijing berutang ke Berlin“ dan menuntut kerugian yang disebabkan Coronavirus sebesar 149 Milyar Euro atau 130 Milyar Poundsterling dengan semua daftar rinciannya. Serangan langsung media Jerman sebenarnya tak lepas dari penolakan Jerman atas upaya Cina sebelumnya untuk meminta dukungan Jerman agar mengatakan hal baik tentang Virus Cina.

Surat kabar Die Welt mengutip dokumen Kementerian Luar Negeri mengatakan, pejabat senior dan staf di kementerian pemerintah Jerman diundang “untuk berbicara secara positif tentang manajemen virus Corona Cina,” kata Die Welt, mengutip dokumen rahasia Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri merekomendasikan bahwa semua departemen pemerintah Jerman menolak pendekatan semacam itu, surat kabar itu menambahkan. Kementerian telah menolak untuk mengkonfirmasi atau menolak laporan tersebut.

Namun sumber intelijen Jerman mengatakan kepada Die Welt bahwa “pejabat Cina mengejar informasi yang mendukung kebijakan propaganda Cina sehubungan dengan coronavirus.” Dan bisa ditebak, Cina tidak mengakui upaya yang dilakukan ini.

Terhadap Der Spiegel dan Bild, Cina telah merespons dengan sangat marah dan mengatakan itu “membangkitkan xenophobia dan rasis. Disamping itu Beijing juga melawan narasi bahwa wabah itu dimulai di Cina dan menyoroti bantuannya kepada negara-negara Barat” untuk menghadirkan Republik Rakyat sebagai mitra yang dapat dipercaya.

Alangkah anehnya dunia diminta percaya ketika Cina mengatakan rasisme atau xenophobia pada dunia. Mengapa? Karena pengertian rasis bagi Cina sarat dengan kepentingan mereka sendiri. Itulah perang opini mereka.

Apakah tidak rasis ketika dengan kejam otoritas Cina membantai Muslim Hui di Xin Jiang dan orang-orang Budha di Tibet? Dan bagaimana perlakuan Cina pada orang-orang Afrika di Cina?