Manuver Erdogan dan Ikhwanul Muslimin, Wujudkan Neo-Ottoman?

Eramuslim.com – Agenda tersembunyi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menghidupkan kembali versi modern Kekaisaran Ottoman bukanlah rahasia, mengingat langkah-langkahnya baru-baru ini. Dunia telah menyaksikan Erdogan menggunakan berbagai cara agar obsesinya tersebut tercapai?

Konversi Hagia Sophia yang sebelumnya merupakan gereja Bizantium menjadi masjid bulan lalu adalah langkah simbolis untuk menginspirasi kaum Islamis yang merindukan kekhalifahan baru. Media yang dikendalikan negara Erdogan sudah menyerukan negara adidaya pertama dunia Muslim.

Menurut artikel yang ditulis Hany Ghoraba dan dipublikasikan The Algemeiner pada Senin (10/8). Kampanye militer Erdogan baru-baru ini di Timur Tengah terutama di Irak, Suriah, dan Libya, telah menjadi sumber ketidakstabilan dan kekacauan di seluruh Timur Tengah dan menyebabkan ribuan orang tewas.

Negara-negara Arab dan Eropa mengutuk petualangan militer Turki, sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut intervensi Ankara di Libya sebagai ‘kriminal’.

Tetapi para Islamis dan afiliasi teroris mendukung gerakan tersebut. Oktober lalu, Hamas Palestina, yang masuk daftar teroris menurut Amerika Serikat, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan persetujuannya atas operasi militer Turki terhadap kelompok pemberontak Kurdi di Timur Laut Suriah. Dukungan untuk rezim dan pemerintah yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin menjadi ciri kebijakan pan-Islamis Erdogan sebelumnya.