Masjid Babri Jadi Kuil Rama: Langkah Modi Ubah India Jadi Republik Hindu Baru?

Ironisnya, meski persidangan hukum dalam kasus pembongkaran Babri belum selesai, dan keadilan telah menghindari mereka yang kehilangan nyawa serta harta benda dalam kekerasan nasional yang terjadi setelah penghancuran masjid. Peristiwa ini kekerasan masa terkait Masjid Babri ini malah acapkal disebut sebagai bab paling gelap dalam masa  India modern.

Pemerintah Modi pun dianggap telah menghadapi kritik domestik dan global. Ini karena sengaja mengabaikan minoritas Muslimnya yang sangat besar, yang berjumlah hampir 200 juta. Putusan Ayodhya hanya memperkuat pertantangan opini ini di antara para penentang dan pengkritiknya.

Tak hanya itu, tanggal yang dipilih untuk upacara peletakan pembangunan kuil dewa Rama ini juga bertepatan dengan peringatan pertama pencabutan status khusus Kashmir yang dikelola India, satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di India yang telah menjadi teater pemberontakan bersenjata berdarah selama lebih dari 30 tahun.

Sikap agresif atas masalah-masalah tersebut yang telah mendominasi arah politik BJP selaku partai penguasa India masa kini. Ini juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang kampanye yang sama seperti Ayodhya  dan di tempat lainnya di India yang punya warisan dan sejarah Hindu-Muslim yang sama.

MR Shamshad, seorang pengacara yang mewakili partai-partai Muslim dalam sengketa hukum kuil-masjid tersebut sempat menyatakan rasa khawatirnya. Dia mengatakan “sudah ada upaya oleh kelompok-kelompok Hindu untuk ‘merebut kembali’ kuil-kuil lain yang mereka yakini dikonversi menjadi masjid”.

Supremasi Hindu

Parishad Hindu Vishwa, seseorang afiliasi dari Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) yang merupakan  badan induk BJP, telah memimpin gerakan pembangunan kuil dewa Rama sejak 1984. Kepercayaan yang dibentuk untuk mengawasi pembangunan kuil sebagian besar terdiri dari fungsionaris dari VHP dan RSS. Gerakan ini telah mengemukakan supremasi Hindu di India.

Namun saat ini, VHP telah menahan diri untuk mengambil sikap yang jelas tentang apakah kampanye serupa akan diluncurkan di masa mendatang. “Saat ini, kami fokus pada pembangunan kuil Ram yang megah setelah 500 tahun perjuangan. Setelah itu selesai, para pemimpin agama dan pendukung kami juga akan memutuskan apa yang harus dilakukan tentang tempat lain seperti itu,” juru bicara regional VHP Sharad Sharma mengatakan kepada Al Jazeera.

Penduduk Hindu senang

Di Ayodhya, sebuah kota dengan sejarah yang kaya dan beragam, mayoritas penduduk Hindu di sana merasa senang bila kuil dewa Rama sedang dibangun.

 

Hal itu dikatakan Shravan Das, seorang pertapa berusia 76 tahun. Dia mengaku, “Sekarang akan ada banjir pembangunan dan kemakmuran. Jutaan umat Hindu akan datang untuk beribadah di sini dan itu akan berakibat baik untuk semua orang di sini.”

Duduk di seberangnya, KK Nigam, yang memiliki toko sepatu di sepanjang jalan utama kota bersikap sedikit berbeda. Dia malah tidak begitu yakin tentang masa depannya karena sebagai bagian dari rencana pembangunan infrastruktur besar-besaran, baik rumah maupun tokonya berisiko dibongkar karena akan ada pembangunan jalan tol empat jalur.

“Saya menyambut kuil itu, tetapi pemerintah tidak boleh menghancurkan hidup kita demi pembangunan. Setidaknya 2.000 orang akan terlantar dan mata pencaharian mereka hancur jika pemerintah meneruskan rencananya,” katanya menyela.