Membongkar Industri Ketakutan di Balik Pandemi Covid-19

Eramuslim.com – Industri Ketakutan atas Pandemi Covid-19 bergerak simultan dengan industri lainnya dalam bayang-bayang ekonomi semu. Pseudoeconomic (ekonomi bayang- bayang) bergerak tumbuh ditengah ancaman resesi ekonomi riil yang tumbuh negatif seiring konstruksi ketakutan dan keputusasaan, serta kemarahan masyarakat.

Dalam rapat terbatas membahas evaluasi pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), pada Rabu, 3 Februari 2021, Presiden Joko Widodo meminta agar PPKM lebih dapat diefektifkan dengan cara pendekatan berbasis mikro mengingat laporan angka konfirmasi kasus covid-19 yang tidak menurun secara signifikan.

Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) akan diperpanjang mulai 9 hingga 23 Februari 2021 berdasarkan hasil evaluasi lima gubernur di Jawa dan Bali dengan Presiden Joko Widodo.

Pertanyaan paling sering kita dengar adalah, sampai kapan pengetatan terbatas kegiatan masyarakat itu akan diperpanjang?

Angka konfirmasi kasus Covid-19 belum juga turun secara signifikan di Indonesia dan juga banyak negara. Melambungnya angka kasus konfirmasi Covid-19 ini bukan semata kejadian alami akibat buruknya kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.

Namun ada industri ketakutan (fear industry) sangat kuat yang dibiarkan berkembang liar, sedang menciptakan banyak turunan persoalan di balik masalah Covid-19 sebenarnya.