Pencerahan Geopolitik Kisah Ashbabul Kahfi

Eramuslim.com – Abu Bakar Bamuzaham, Network Associate Global Future Institute (GFI) beberapa waktu lalu melakukan Umroh ke tanah suci. Sesudah hajatan utamanya tuntas, Abu Bakar yang saat ini bergiat dalam bisnis mainan anak-anak dan peminat geopolitik, memanfaatkan sisa waktunya melakukan perjalanan ke beberapa kota di Timur Tengah, termasuk daerah pendudukan pasukan Israel di Palestina. Berikut adalah bagian kedua  dari rangkaian artikelnya berupa analisis maupun renungan pribadinya dalam bentuk catatan perjalanan. Khusus untuk the Global Review.

 ***

Sebelum memasuki Negara Palestina, kami sempat singgah di kota Amman Yordania. Di Negeri Yordania kami menyempatkan diri untuk berkunjung di Gua Ashabul Kahfi. Yakni gua kecil dekat kota Amman yang dahulu diyakini pernah dihuni sebagai tempat bermukimnya sejumlah pemuda yang tertidur dalam gua selama 300 tahun ditambah sembilan tahun.

Selain di Yordania terdapat pula gua Ashabul Kahfi di Negara Turki yang juga diyakini pula sebagai tempat tertidurnya para pemuda tersebut, namun diantara gua tersebut, gua yang terdapat di Negara Yordania ini adalah yang paling mendekati kemiripan dengan ciri-ciri yang termaktub dalam Al Qur’an. Yakni terdapat celah dimana matahari masuk pada pagi dan sore hari seperti yang tersebut dalam Al Qur’an.

Seperti halnya kisah-kisah lain dalam Al-Qur’an yang penuh hikmah. Kisah Ashabul Kahfi ini menyimpan banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari tertidurnya sejumlah pemuda dalam gua yang diabadikan dalam kitab suci Al Quran di surah Al Kahfi ini. Berikut ini kami tuliskan sebagian dari ayatnya versi terjemahan Al Qur’an:

“Dan mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.

Katakanlah, “Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); milik-Nya semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tidak ada seorang pelindung pun bagi mereka selain Dia; dan Dia tidak mengambil seorang pun menjadi sekutu-Nya dalam menetapkan keputusan.” (QS.Al-Kahfi:25-26).