Surat Untuk UNHCR dari Pengungsi Rohingya

Saat ini kami pengungsi Rohingya yang mengajukan permohonan pada UNHCR bertempat tinggal di kantor imigrasi Padang Besar, Songkhla, Thailand. Saat ini kami meminta pada pemerintah Thailand, yang telah membantu kami selama ini dan untuk itu kami ucapkan terima kasih, bahwa kami memiliki masalah yang berlanjut.
Ruangan yang kami tempati cukup besar, tapi jumlah kami di dalam ruangan ini melebihi kapasitas, kami tak dapat tidur, berjalan-jalan, dan kami pun tak boleh keluar ruangan sejenak. Saat ini beberapa dari kami dalam kondisi sangat sakit karena kami meminum air persediaan untuk cebok di kamar mandi. Dan kini yang sakit pun menjadi semakin parah, mereka tak dapat berdiri bahkan untuk ke toilet pun tak sanggup. Kondisi ini membuat beberapa dari kami pun terkena alergy dan juga terserang malaria. Tolong bantu kami.
Surat Tulisan Tangan Mohammad Salim, Pengungsi Rohingya Di Songkhla
Kami memiliki keluarga di Arakan, dan mereka menunggu kabar dari kami. Dengan kondisi di dalam tahanan imigrasi seperti ini, kami tak bisa menghubungi keluarga kami, kami tak dapat bekerja untuk mendapatkan uang dan bisa kami kirimkan kepada keluarga kami di Arakan untuk membayar biaya keamanan keluarga kami.
Kondisi Pengungsi Rohingya yang terpenjara di Songkhla, Thailand Selatan
Di dalam penjara ini kami diberikan makan satu kali sehari, kadang diberikan pada jam 2 siang, kadang diberikan pada jam 4 sore. Tapi terkadang bisa 2 kali sehari apa bila ada sumbangan dari umat muslimin. Kami tak memiliki sanak saudara di tanah ini, tapi kami tahu ada UNHCR yang bisa membantu kami sebagai pengungsi.
Mohon maaf, kami tak bisa menulis dalam Bahasa Inggris yang baik, dan untuk kaum muslimin tolong kirimkan kami Doa dari waktu ke waktu begitu anda membaca surat ini.
PESAN PENTING :
Jangan pulangkan kami ke Myanmar, dan jangan berikan surat ini ke Myanmar.
Mohamad Salim