Tanggapan Abu Bakar Baasyir Soal Penanggulangan Terorisme di Lemhanas

Ada satu dokumen yang disimpan Jamaah Anshorut Tauhid tentang tanggapan Abu Bakar Baasir soal penanggulangan terorisme. Dokumen itu berupa makalah yang disiapkan Ustadz Abu untuk bahan presentasi di acara diskusi yang diselenggarakan Lembaga Pertahanan Nasional atau Lemhanas pada bulan Oktober 2009.

Menurut mantan Katibul ‘Aam JAT, Abdurrahman S yang disampaikan kepada Eramuslim, sedianya, Ustadz Abu berkesempatan menjadi salah satu pembicara di acara tersebut. Entah kenapa, pada malam sebelum acara diskusi berlangsung, acara dibatalkan secara sepihak oleh pihak Lemhanas.

Padahal saat itu, Ustadz Abu begitu bersemangat untuk menyampaikan makalah singkatnya di acara Lemhanas itu.

Berikut ini makalah yang sudah tersimpan selama kurang lebih hampir dua tahun.

MAKALAH DISKUSI PANEL

“ PENANGGULANGAN TERORISME SECARA KOMPREHENSIP “

LEMBAGA PERTAHANAN NASIONAL

JAKARTA , 12 SYAWWAL 1430 / 2 OKTOBER 2009

I. Akar Persoalan

1. Akar dari tindakan Jihad yang dinilai teror di Indonesia adalah wujudnya tindak kezaliman rezim-rezim anti Islam yang dipelopori Yahudi dan Amerika Serikat yang ditimpakan kepada kaum muslimin di negri – negri mereka khususnya di wilayah Timur Tengah. Ekspresi sebahagian pemuda Islam yang melakukan perlawanan terhadap simbol – simbol dan kepentingan AS pada prinsipnya hanyalah sebuah reaksi yang didasari semangat Ukhuwwah Islamiyah dan membela keutuhan Islam yang selalu diobok – obok oleh Yahudi dan Amerika .

2. Amerika Serikat selama ini ,pada kenyataannya, selalu mendukung Yahudi Israel baik karena motif ekonomi maupun didasari oleh motif ideology. Dimana akidah Israel Raya ataupun Novus Ordo Seclorum ( yakni Tatanan Dunia Baru yang menunjukkan ambisi mereka untuk menjadi pemimpin dunia ) adalah istilah istilah yang dibangun berdasarkan teks – teks suci yang mereka yakini. Dimana dalam menjalankan keyakinan mereka tersebut, mereka selalu menghalalkan segala cara dengan meneror, membunuhi ummat Islam tanpa pandang bulu dan terus mengobok–obok kelurusan ajaran Islam.

3. Penanganan terhadap apa yang dianggap sebagai terorisme di Indonesia, baik yang telah dilakukan maupun yang sering hanya diwacanakan, belum pernah menyentuh akar persoalan bahkan malah dibelokkan kearah upaya sinergis dan tersistem dalam membidik kemurnian ajaran Islam dan melemahkan ummat Islam. Sementara akar persoalan yang sebenarnya adalah : Intervensi Amerika untuk tujuan menghancurkan Islam di negri – negri muslim tidak pernah disentuh di negri ini baik dalam tingkat pembicaraan apalagi pada level perumusan kebijakan.

4. Diinul Islam memang menggalakkan syari’at jihad bahkan dikatagorikan sebagai amalan yang paling mulia. Hingga ummat Islam yang mengerti pasti tidak bisa mentolerir kezaliman tersebut. Oleh karena itu, mengamalkan jihad adalah merupakan puncak ibadah didalam Islam sebagai perwujudan dari pengabdian kepada Alloh SWT Rabb Yang Menciptakan langit dan bumi serta memberi makan, minum serta dan keperluan–keperluan hidup yang lainnya kepada seluruh makhluq di bumi ini. Hanya sayangnya, jenis ibadah yang pokok ini tidak pernah terakomodir dalam perundang-undangan Republik Indonesia .

5. Dihalanginya kewajiban pokok ummat Islam kepada Alloh di negara ini , yakni menjalankan syari’at Islam secara kaaffah (sempurna dan menyeluruh). Sehingga maslahat-maslahat yang merupakan tujuan daripada Syari’at tidak terpenuhi.

II. Penilaian

1. Arah dari agenda perang melawan teror yang dipelopori Yahudi / AS hakekatnya adalah upaya de-jihadisasi yang menuju kearah de-islamisasi (pendangkalan Islam untuk melenyapkannya).

2. Hadirnya elemen Islam yang dicirikan memiliki kecintaan kepada kebenaran, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan berjihad fii sabilillah adalah merupakan janji Rasululloh sholallohu ‘alaihi wa salam dalam hadits–hadits yang mutawatir. Keberadaan elemen Islam semacam ini sudah dinubuwwatkan akan selalu ada sampai hari Kiamat dan tidak akan mungkin ditiadakan.

3. Maka upaya–upaya untuk mencegah kehadiran elemen Islam semacam ini meskipun dengan strategi se-komprehensip apapun sama halnya dengan sia- sianya mengupayakan matahari terbit dari arah barat. Jelas ini sebuah kesia-siaan dan hanya akan membuang-buang waktu serta energy.

4. Mengambil posisi berhadapan dengan elemen Islam semacam ini berarti menjalankan politik adu domba yang diperankan AMERIKA dengan tujuan agar setiap muslim bersedia memerangi saudara muslim yang lain. Padahal perbuatan ini bisa berakibat membawa kemurtadan bagi pelakunya.

III. Rekomendasi

Mengingat bahwa negri karunia Alloh ini diperjuangkan kemerdekaaannya oleh para pejuang Islam yang dengan semangat jihad melawan penjajahan kafir Belanda dan pendudukan musyrikin Jepang juga berpenduduk mayoritas muslim serta mayoritas aparatnya banyak yang mengaku muslim maka jalan tengah yang mungkin bisa ditempuh adalah :

a. Menangani kasus apa yang dinamakan terorirme di Indonesia harus menyentuh akar masalahnya. Dan akar masalah tersebut adalah kezaliman yang menimpa negeri – negeri muslim yang diperankan Yahudi dan AS. Maka Indonesia harus memiliki langkah politik untuk menyelesaikan masalah ini dengan memberi pelajaran bagi Yahudi dan Amerika Serikat. Ingat , ketergantungan Amerika terhadap negri – negri ummat Islam cukup kuat terutama di sektor Migas

b. Jika Amerika tidak mau sadar dari perbuatannya yang zalim itu maka perlu dilawan diantara lain dengan memberi saluran kepada ummat Islam yang bersemangat membela saudaranya untuk berjihad di wilayah konflik bersenjata. Karena membela saudara sesama muslim adalah kewajiban yang bernilai ibadah . Dimana energy yang tidak tersalurkan bisa membuat mereka bermain dimana saja (di negri ini , misalnya).

c. Hendaklah pemerintah Republik Indonesia memberi kesempatan kepada kaum muslimin untuk berusaha sekuat tenaganya dalam menjalankan syari’at Islam secara kaaffah, antara lain bisa dilakukan dengan memberi kebebasan dalam berdakwah untuk mewujudkan negri Indonesia menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.

foto: noveloke