Tempo Bongkar Aliran Dana Reklamasi Rp.30 Miliar ke Teman Ahok

Hasan kemudian meminta Andreas membuat proposal Teman Ahok untuk diserahkan ke Sunny. Proposal ini juga bagian dari upaya menyiapkan Basuki sebagai calon independen 2017. “Target dukungannya satu juta KTP,” ujar Andreas.

Proposal yang dibuat pada Desember 2014 itu mencantumkan biaya pengumpulan kartu tanda penduduk warga Jakarta sebesar Rp 10,2 miliar. Ini meliputi sewa 15 gerai di mal dan 300 posko relawan.

Sedangkan biaya konsultan mencapai Rp 14 miliar. Pada Maret 2015, Teman Ahok mulai dibentuk. Untuk operasional awal, menurut Andreas, Sunny menyerahkan sumbangan konglomerat yang dekat dengannya sebesar Rp 700 juta.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif membenarkan kabar bahwa anak buahnya meminta keterangan Andreas di Pacific Place. Ia juga mengakui adanya keterangan Andreas menyangkut aliran dana pengembang untuk Teman Ahok melalui Cyrus.

“Saya tahu peristiwa itu dan memang benar,” katanya. Wakil Ketua KPK yang lain, Basaria Panjaitan, menambahkan, sudah ada beberapa saksi yang diperiksa untuk penelusuran aliran dana ini. “Diperiksa di luar,” ujarnya.

Miftah juga membenarkan, ia bertemu dengan Andreas dan penyelidik KPK di Pacific Place. Ia mengaku tidak tahu isi pembicaraan Andreas dengan petugas KPK karena berpisah dengan mereka di Marco.

“Mereka bertemu di tempat lain. Aku pun lanjut urusan lain,” katanya.

Andreas tidak menyangkal pernah dimintai keterangan oleh KPK di Pacific Place. Dua kali ditemui Tempo, ia meminta semua penjelasannya tidak dikutip. “Itu tanya saja ke KPK,” ujarnya.

Andreas juga tak mau menanggapi pernyataan Hasan yang menuduhnya menggelapkan dana Cyrus.Sunny menyangkal tudingan sebagai perantara aliran dana pengembang ke Teman Ahok melalui Cyrus. “Enggak, enggak ada itu,” katanya. Hasan juga membantah tudingan ini. “Gua capek mengklarifikasi gosip,” ujarnya.

Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastono, mengatakan pendanaan organisasi relawan itu murni dari penjualan kaus dan merchandise.

Menurut dia, kegiatan itu sudah menghasilkan Rp 2,5 miliar. Basuki mengatakan tak tahu-menahu soal aliran dana untuk Teman Ahok dari pengembang. Ia mengaku kerap bertemu dengan Sunny dan Hasan, tapi tak pernah membahas soal pembentukan Teman Ahok.

Informasi tentang aliran dana ke Teman Ahok ini menjadi petunjuk baru bagi KPK dalam pengembangan kasus suap rancangan peraturan daerah reklamasi.

Dalam kasus ini, Komisi sudah menetapkan tiga tersangka: Mohamad Sanusi, politikus Gerindra dan anggota DPRD DKI Jakarta; Ariesman Widjaja, Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land, sebagai pengembang reklamasi; dan Trinanda Prihantoro, anak buah Ariesman. Dalam waktu dekat, kasus ini akan diajukan ke pengadilan.

Sejumlah informasi menyebutkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan telah menelusuri lalu lintas rekening Sunny. Di situ terlihat jejak mencurigakan dari Podomoro Land dan Agung Sedayu Group.

Kepala PPATK Muhammad Yusuf menyatakan Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan permintaan untuk menelusuri rekening orang-orang dekat Basuki. “Sudah dijawab dan diserahkan ke KPK,” ujarnya.

Agus Rahardjo membenarkan kabar bahwa lembaganya akan mengembangkan kasus ini pada keterlibatan penyelenggara negara. Semua temuan, termasuk aliran dana ke Teman Ahok, sedang dipelajari.

“Kami prioritaskan kasus suapnya untuk segera ke pengadilan. Baru setelah itu mengeluarkan penyelidikan baru,” tandas Agus.Teman Ahok Ngaku hanya Terima Rp 5 Miliar

Relawan Teman Ahok menolak tudingan menerima aliran dana sebesar Rp 30 miliar dari pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo mengatakan, kalau ada uang panas sebesar Rp 30 miliar, maka dia tidak lagi mengendarai sepeda motor dalam beraktivitas sehari-hari.

“Kalau dapat Rp 30 miliar kami tidak naik motor, kami beli satu gerbong kereta. Kami tidak mungkin lah begitu (terima suap),” ujarnya di sela penghitungan satu juta KTP dukungan untuk Ahok di markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, Minggu (19/6).

Meski begitu, Singgih mengaku memang ada dana sumbangan yang diterima Teman Ahok sebesar Rp 5 miliar. Namun, dia memastikan bahwa sumbangan itu berasal dari relawan.

“Ini sumbangan dari teman-teman semuanya, total sumbangan Rp 5 miliar. Jangan pernah fitnah kami. Kami marah dengan fitnah yang dilayangkan,” jelasnya.(Jft/TEMPO)

(sumber)