Thomas Mantell Jr, Pilot Pertama dan Berbakat Yang Tewas Saat Kejar UFO

Clemmons mengatakan, saat itu tiga orang yang tersisa yaitu dirinya, Mantell dan Letnan Hammond, mereka mengejar objek itu hingga ketinggian 22.500 atau 6.858 meter.

Tetapi akhirnya Clemmons dan Hammond tidak melanjutkan pengejaran karena cadangan oksigen dalam pesawat telah menipis, begitu juga dengan Mantell. Tapi Mantell tetap nekat terus mengejar objek itu hingga pesawatnya menanjak naik, dan akhirnya terjadilah musibah terhadap dirinya.

Penyelidikan dengan kesimpulan klasik

Beberapa penyelidikan yang dilakukan menyatakan bahwa UFO yang dikejar oleh Mantell dan tiga pilot lainnya bukanlah objek berupa pesawat alien, tetapi ada dua kesimpulan yang mengatakan secara klasik, bahwa benda itu adalah Planet Venus atau Balon Cuaca.

Teori Planet Venus

Project Sign, adalah proyek penelitian UFO sebelum Project Bluebook. Grup peneliti ini terdiri dari para anggota di angkatan udara Amerika (US Air Force) yang dibentuk untuk meneliti fenomena UFO tersebut.

Mereka mengatakan bahwa apa yang dilihat Mantell adalah planet Venus, dan dia telah salah.

Tetapi kemudian hipotesa ini diubah, meskipun saat itu letak Planet Venus dan UFO berada di posisi yang sama.

Ahli astronomi dari Project Sign mengatakan bahwa Venus sangat sulit dilihat pada siang hari, apalagi saat itu Mantell dan ketiga pilot lainnya melihat dengan mata telanjang.

  • Teori Weather Balloon (Balon Cuaca)

Hynek, salah seorang profesor astronomi dan juga konsultan dari Project Signmemiliki pendapat berbeda. Hynek mengatakan bahwa Mantell telah salah mengidentifikasi objek itu yang sebenarnya adalah sebuah “balon cuaca” atau Weather Balloon.

Balon Cuaca biasanya digunakan untuk sebuah proyek tertentu karena mampu terbang sangat tinggi, misalnya penelitian atmosfer, ozon, dan matahari. Namun pada masa itu  Balon Cuaca ini dirahasiakan karena masih digunakan sebagai senjata, yaitu sebagai pengangkut bom.

Sebelum dilepas, peneliti harus mengetahui arah dan kecepatan angin, lalu bom dijatuhkan dengan menggunakan timer yang sudah diperhitungkan secara akurat.

Pada perang dunia kedua, Jepang adalah negara pertama yang memakai metode ini untuk dapat mengebom antar-benua, dan merupakan pengeboman terjauh yang dapat dilakukan dimasanya.

Menurut Prof Hynek,, memang proyek dengan menggunakan balon cuaca masih menjadi rahasia saat itu, jadi wajar saja jika Mantell tidak mengetahui hal ini dan melakukan miss-identification terhadap balon cuaca.

Lagi pula pada masa itu balon cuaca berdiameter 30 meter masih banyak yang  terbuat dari alumunium reflective yang dapat memantulkan cahaya matahari.

Hal ini konsisten dengan laporan Mantell kepada menara pengawas yang mengatakan bahwa ia melihat “objek besar berwarna metalik” dan juga konsisten dengan kesaksian para saksi lainnya.

Penyelidikan UFO skeptics

Project Sign dan para UFO skeptics yang mengadakan penelitian lebih lanjut mendapatkan informasi bahwa di hari yang sama, 7 Januari 1948, di Clinton County, Ohio sekitar 240 kilometar timur-laut Fort Knox, memang telah meluncurkan beberapa balon cuaca.