Masjid Dirusak, Jilbab Dilarang, Muslim Prancis Kian Tertekan

Didukung partai Macron

Majelis Nasional, majelis rendah Prancis yang didominasi oleh partai tengah Presiden Emmanuel Macron, La République En Marche (LREM), sangat mendukung RUU tersebut pada 16 Februari sebelum disahkan ke Senat yang dipimpin konservatif.

Undang-undang tersebut dibahas dalam suasana yang sangat sengit di Prancis setelah tiga serangan akhir tahun lalu, termasuk pemenggalan kepala guru Samuel Paty pada 16 Oktober.

Undang-undang tersebut tidak secara khusus menyebutkan kata Islam, tetapi Muslim Prancis telah selama berbulan-bulan melakukan protes.

Bulan lalu, Amnesty International memperingatkan RUU itu menimbulkan “serangan serius terhadap hak dan kebebasan di Prancis” dan menyerukan “banyak ketentuan bermasalah” dari RUU tersebut agar dibatalkan atau diubah.