Media Rusia Ungkap Kelemahan Militer Rezim Syiah Basha al-Assad

Russian servicemen stand at the Russian Hmeimim military base in Latakia province, in the northwest of Syria, on December 16, 2015.
Russia began its air war in Syria on September 30, conducting air strikes against a range of anti-regime armed groups including US-backed rebels and jihadist groups. Moscow has said it is fighting and other “terrorist groups,” but its campaign has come under fire by Western officials who accuse the Kremlin of seeking to prop up Syrian President Bashar al-Assad. / AFP / Paul GYPTEAU (Photo credit should read PAUL GYPTEAU/AFP/Getty Images)

Eramuslim – Keberhasilan pejuang Palestina dengan terowongan bawah tanahnya melawan pendudukan Zionis Israel kini ditiru kelompok mujahidin di Suriah melawan pasukan rezim Syiah Bashar al-Assad.

“Serangan dilakukan secara secara mendadak oleh faksi mujahidin Suriah untuk merebut daerah yang dikendalikan Rezim Syiah Assad di Damaskus. Mereka memanfaatkan terowongan bawah tanah untuk meletakan bom di dekat posisi pasukan rezim, selain serangan bom mobil di atas tanah,” seperti dilansir surat kabar Rusia, Nezavisimaya Gazeta, dan dikutip El-Dorar, Kamis (23/03).

Nezavisimaya Gazeta menuturkan bahwa kelemahan militer Suriah dalam peristiwa satu pekan ini adalah tidak bisa mendeteksi adanya terowongan tersebut sebelum diledakkan. “Tidak ada keinginan Suriah untuk bergerak cepat dan hanya menunda-nunda. Hal itu menyebabkan identifikasi adanya terowongon tersebut mustahil dilakukan,” seperti dikutip dari para ahli militer Rusia.

Selasa (21/03) mujahidin Suriah meluncurkan operasi kejutan terhadap pasukan rezim Syiah Bashar Assad di Damaskus. Operasi itu mampu mengontrol sebagian bisar wilayah industri di Jobar dan Qaboun, serta lingkungan Abbasiyah Square. Pasukan Assad menderita kerugian cukup signifikan, dengan 48 dari mereka yang tewas, 8 orang menjadi tawanan dan 3 tank hancur. (Kiblat/Ram)