Jerman Tuntut Janji Syiah-Irak Untuk Serahkan Mosul Kepada Pemerintahan Islam

menlu-jerman-frank-walterEramuslim – Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier, menuntut pemerintah Irak dan seluruh pihak yang terlibat dalam operasi pembebasan Mosul untuk mematuhi perjanjian bersama yang telah disepakati, khususnya terkait pembentukan tentara Sunni Irak yang akan menjaga kota pasca pengusiran Organisasi Negara Islam.

Peringatan ini disampaikan Menlu Frank dalam konferensi pers bersama dengan Menlu Irak Ibrahim al-Jaafari dalam pertemuan keduanya di ibukota Jerman, Berlin, pada hari Senin (21/11) kemarin.

“Kita harus membebaskan kota Mosul bersama dengan tentara Sunni Irak. Perselisihan antara kekuatan yang terlibat dalam operasi pembebasan kota pada akhirnya akan menyulitkan jalannya operasi militer,” ujar Menlu Frank mengacu pada kebrutalan milisi Syiah Popular Irak.

Frank melanjutkan, “Kekuatan Sunni enggan terlibat dalam proses politik di Irak karena menolak kehadiran milisi Syiah Popular bentukan Iran. Mereka takut pertempuran Mosul hanya akan mengulang pembantaian warga sipil Sunni di kota-kota yang sebelumnya di bebaskan oleh tentara Irak.”

Dan ini terbukti setelah organisasi HAM internasional HRW melaporkan bahwa milisi Syiah Popular telah menculik puluhan warga Sunni Irak di pinggiran kota Mosul, serta merekrut belasan anak-anak dari kamp pengungsi untuk dijadikan tentara.

Menlu Frank meminta pemerintah Syiah Irak untuk menghormati perjanjian bersama yang telah disepakati sebelum liberalisasi Mosul, dan tidak mengikutsertakan milisi-milisi Syiah yang berada di bawah kendali dan pengaruh eksternal. (Anatolia/Ram)