Mudahnya TKI di Korea Selatan Tunaikan Ibadah Haji

Eramuslim – Jika di Indonesia warganya harus menunggu lebih 10 tahun lebih untuk bisa menunaikan -ibadah haji di tanah Suci, TKI di Korsel justru bisa melakukannya setiap saat. Yang diperlukan hanya satu, yaitu kemauan.

Dengan wajah ceria dan bahagia, sebanyak 208 TKI di negeri ginseng mulai berangkat ke Tanah Suci sejak hari Senin (21/08) kemarin hingga hari Selasa (22/08) ini, yang langsung dilepas oleh Dubes RI di Korsel, Umar Hadi di masjid Jami Itaewon, Seoul.

Menunaikan ibadah haji dari Korsel layaknya “melancong” ke negeri lain saja, ringan tidak banyak beban. Maklumlah, TKI di sana relatif berkantong tebal dan kuota haji dari sini masih terbuka lebar-lebar.

Kepada para TKI yang akan menunaikan ibadah haji, Dubes Umar berpesan tiga hal. Pertama, luruskan niat untuk senantiasa beryukur atas nikmat Tuhan. Mereka ini mendapatkan limpahan rahmat berupa kemudahan ibadah haji yang luar biasa.

“Teman-teman Alhamdulillah diberi kemudahan mendapatkan rezeki, tidak perlu antri dan masih berbadan kuat karena masih muda,” ujar Pak Dubes.

Kedua, diingatkan, walaupun berangkat dari Korea Selatan, mereka tetap seorang warga Indonesia. Untuk itu sikap ramah dan saling tolong menolong harus dikedepankan. Istilahnya, garuda tetap ada di dalam dada.

“Terakhir, ketika pulang semoga jadi haji mabrur. Meningkat keikhlasannya, bertambah amal kebajikannya, serta mendoakan yang lain bisa mengikuti jejaknya datang ke baitullah,” katanya.

Naik haji bagi TKI di Korea saat ini bukanlah suatu yang sulit dijangkau. Dengan pendapatan per bulan kisaran Rp 22 juta serta kuota haji yang masih begitu terbuka di Korsel, maka mereka hanya memerlukan niat.

Untuk berangkat haji, seorang TKI di Korsel harus merogoh kantong 4 juta 500 ribu won, atau sekitar Rp 50 juta. Di Mekkah, mereka akan mendapatkan akomodasi di hotel bintang lima yang berjarak satu km dari Ka’bah, dan hotel bintang tiga di Madinah yang jauhnya 500 meter dari masjid Nabawi.

Minister Counsellor Diplomasi Publik KBRI Seoul, M Aji Surya menyebut peminat naik haji dari kalangan TKI di Korsel tiap tahun meningkat cukup pesat. Di banding tahun lalu, jamaah haji tahun ini naik 20an persen.

Umat Islam di Korea sampai saat ini berjumlah 35 ribu orang. Sebagian besar masyarakat tidak beragama, sisanya beragama Buddha dan Kristen. Kuota di Korea Selatan sebagian besar justru dipakai oleh muslim warga negara asing yang bermukim atau punya izin tiinggal disana, termasuk warga negara Indonesia.

“Saya tengarai, mereka sadar bahwa menunaikan ibadah haji dari Indonesia makin sulit, baik dari sisi dana ataupun waktu tunggu yang makin lama. Karenanya, mereka memanfaatkan betul berbagai kemudahan selama di Korea Selatan,” terang M Aji Surya. (Rmol/Ram)