Myanmar Kembali Kirim Ratusan Personel Militer Ke Wilayah Utara Rakhine

Eramuslim – Pemerintah Myanmar dilaporkan telah mengerahkan 500 tentara ke wilayah utara negara bagian Rakhine yang dihuni mayoritas Muslim pasca tewasnya 7 warga Budha di pegunungan dekat kota Maungdaw pada pekan lalu.

Dua sumber militer yang berbasis di negara bagian barat laut mengatakan sekitar 500 tentara militer dikirim ke beberapa kota, termasuk Buthidaung dan Maungdaw, dekat perbatasan dengan Bangladesh pada pekan ini.

Warga mengklaim tujuh orang Budha terbunuh setelah mereka menemukan sebuah kamp untuk para pejuang Rohingya. Pemerintah menuding kelompok pejuang Rohingya dalang dibalik insiden tewasnya 7 warga Budha.

“Kita harus meningkatkan operasi keamanan karena situasi keamanan memburuk, beberapa Muslim dan Budha telah terbunuh oleh pemberontak,” ujar Kapolda Rakhine Kolonel Sein Lwin.

Langkah-langkah peningkatan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru kekerasan terhadap Muslim Rohingya setelah pembantaian massal pasca serangan mematikan terhadap penjaga perbatasan Myanmar pada 9 Oktober 2016 yang menyebabkan sembilan polisi tewas.

Lebih dari 75.000 etnis Muslim Rohingya telah melarikan diri dari bagian utara Rakhine ke Bangladesh sejak militer Myanmar melancarkan operasi militernya di bulan Oktober lalu.

Ada banyak laporan oleh saksi mata tentang eksekusi singkat, pemerkosaan dan serangan pembakaran terhadap umat Islam sejak tindakan keras tersebut dimulai. Militer telah memblokir akses ke Rakhine dan melarang wartawan dan pekerja bantuan memasuki zona tersebut.

PBB telah memperingatkan bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung terhadap Rohingya di Rakhine bisa sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan. (Rmol/Ram)