66 Janji Tak Ditepati, Sebaiknya Jokowi Pertimbangkan Mundur

Eramuslim.com -Seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi), segera saja pertimbangkan untuk mundur dari jabatannya sebagai Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan. Hal itu didasarkan pada janji-janji politik yang dibuat pada periode pertama kekuasaannya (2014-2019), hampir dapat dipastikan 66 janji politik itu tidak ditepati.

Dahulu, Presiden Jokowi pernah berjanji ekonomi Indonesia akan meroket pada bulan September, dengan isyarat tangan saat ucapkan itu. Tapi sudah beberapa kali bulan September sejak periode pertama, sampai dengan jelang September, 2020 ini. Ekonomi malah terjun bebas, pertumbuhan negatif dan menuju resesi.

Jokowi di berbagai kesempatan mengeluhkan soal ekonomi yang mengkhawatirkan ini. Padahal ancaman krisis di depan mata, dan Jokowi tidak cukup atasi persoalan ekonomi dengan mengeluh.

Dan kondisi ini akan sangat serius memasuki kuartal III ini. Pertumbuhan ekonomi diprediksi minimal 3-4%, bahkan ada seorang ekonom prediksi, minus 17% pertumbuhan.

Nah, ini tentunya sangat berbahaya sekali. Ekonomi nasional akan porak poranda. Meski menunjuk menko perekonomian sebagai ketua tim pemulihan ekonomi, apakah sebagai jaminannya? Padahal selama ini Menko Perekonomian sudah mengkoordinir kementerian di bidang ekonomi; malah kondisi ekonomi semakin terjun bebas, alis menuju pertumbuhan negatif. Ko bisa memilih orang sama di bidang yang sama? Untuk atasi hal yang sama? Padahal track record sebagai menko membuat ekonomi terjun bebas.