69% Virus Corona di RI Kini Sudah Bermutasi Jadi D614G, 10 Kali Lebih Menular

Eramuslim.com – Ahli genomika molekuler Riza Putranto membeberkan data terkait mutasi virus corona SARS-CoV-2 di Indonesia. Bagaimana progres whole genome sequencing yang dilakukan peneliti Indonesia?

“Per 18 Januari jam 18.21 WIB jumlah genomnya yang sudah diinput itu 221. Jumlah mutasinya itu dari bulan Maret 2020 sampai sekarang Januari 2021 itu sekitar 2.398 perubahan atau mutasi,” kata Riza yang juga merupakan founder Aligning Bioinformatics itu kepada kumparan, Rabu (20/1).

Menurut Riza, jumlah itu relatif kecil karena genome yang diteliti tidak banyak. Dari 2.398 mutasi itu yang membuat masalah lebih besar hanya beberapa.

“Kalau di dunia itu hanya 15.000 perubahan, dari 15.000 yang membuat masalah kan saat ini N501 itu dari Inggris kemudian N501 dimiliki oleh Inggris dimiliki oleh Brasil sama Afrika Selatan karena varian saat ini itu macam-macam mutasinya,” ungkapnya.

Ia pun menjelaskan secara umum apa makna mutasi virus. Dan apakah mutasi virus itu berdampak lebih buruk.

“Jadi dalam 1 tubuh virus itu banyak banget perubahan-perubahannya dari sebelumnya jadi kita menyebutnya mutasi majemuk. Jadi kalau dulu misalkan seseorang keluar rumah hanya ganti-ganti warna topi satu aja sekarang virusnya itu mutasi sudah mulai ganti topi, ganti bajunya baju warna, celananya juga ganti gitu,” urainya.

“Karena pergantian-pergantian itulah mempercepat virusnya dan “beradaptasi” terhadap kita,” imbuh dia.

Ia memaparkan, ditemukan kasus-kasus di wilayah Brasil yang sudah 76% terinfeksi populasinya. Dengan itu seharusnya tercapai herd immunity.

“Tapi karena ada varian-varian yang bisa escape antibodi dari si penyintas karena dia sudah escape terinfeksi. Terus di sisi lain di sana enggak mitigasi, jadi masih berkembang terus,” jelas dia.