Ahok Tolak Anak-Anak Korban Penggusuran Didampingi Psikolog

Ahok-Gusur-Pinangsia-Djarot-Warga-Bakal-Ditampung-di-RusunEramuslim.com – DPRD DKI Jakarta kecewa Pemerintah Provinsi menolak usulan anggaran untuk menangani dampak psikologi yang dialami korban penggusuran di Jakarta. Pemprov seharusnya dapat menfasilitasi terapi psikologis kepada warga Rawajati, terutama kepada anak-anak yang mengalami trauma pascapenggusuran.

“Bukan cuma sebelum dan saat penggusuran saja. Sekarang terapi psikologi ke mana pasca trauma,” kata Sekertaris Komisi A DPRD DKI Jakarta, Syarif, saat dihubungi, Sabtu (3/9/2016).

Menurut Syarif, sejatinya persoalan penanganan buat warga pascapenggusuran sudah pernah dibahasnya di meja DPRD guna memperhitungkan penganggaran tenaga bantu, tetapi ditolak pihak eksekutif di bawah pimpinan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Saya susah pernah mengajukan soal diadakannya psikiater untuk bimbingan konseling buat anak-anak korban gusuran. Tapi sampai sekarang mana? Tidak ada tindaklanjut,” ungkap politikus Gerindra itu

Sampai saat ini, lanjut Syarif, belum ada pihak dari Dinas Pendidikan untuk mendata anak-anak yang terancam pindah sekolah karena relokasi. Dia pun meragukan janji kehidupan yang layak bagi korban gusuran yang digaungkan Ahok.

Menurut Syarif, tidak semua yang dikisahkan Ahok tentang perbaikan kualitas hidup di rumah susun (Rusun), termasuk pendidikan anak korban gusuran benar adanya. “Bohong itu, buktinya ada banyak korban gusuran putus sekolah saat ini, contohnya ya di (Rusun) Marunda itu,” tandas dia. (ts/rn)