Aktivis Malari; Rakyat Bisa Marah Lihat Kelakuan Penguasa Saat ini

Eramuslim.com -“Kartu-kartu sakti” yang dikeluarkan Pemerintahan Joko Widodo terlihat tidak mampu mengatasi persoalan bangsa Indonesia. Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) hanya jadi alat politik pencitraan saja.

Pendapat itu disampaikan aktivis Malari 1974, Salim Hutadjulu (15/06). “Kartu-kartu Jokowi memble karena hanya jadi alat politik pencitraan saja, dan progresnya tidak jelas,” tegas Salim.

Menurut mantan tahanan politik era Presiden Soeharto ini, Rezim Jokowi tidak membangun pemerintahan, tetapi melakukan pencitraan untuk berkuasa dua periode. “Kalau mau membangun dan memerintah yang baik tentu tidak ada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hingga harga kebutuhan pokok,” jelas Salim.

Salim mengkhawatirkan ada potensi ‘kemarahan’ dari rakyat jika Rezim Jokowi tidak bisa mengatasi persoalan saat ini. “Rakyat bisa marah atas kelakukan penguasa saat ini,” pungkas Salim.

Khusus kenaikan TDL, jika diukur dari tahun 2016, kenaikan TDL hingga 1 Juli 2017 mencapai 250% atau 2,5 kali lipat dalam kurun 1,5 tahun. Uniknya, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kenaikan TDL sebesar 15% saja mengundang aksi protes dari PDIP.(jk/ito)

https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm