Eramuslim – Mutasi yang dilakukan Panglima TNI jenderal TNI Agus Subiyanto terhadap Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, anak Jenderal (Purn) Try Sutrisno dari Pangkogabwilhan I menjadi Stafsus KASAD menuai polemik.
Banyak yang menganggap mutasi tersebut terkait sikap Jenderal (Purn) Try Sutrisno yang ikut menandatangani delapan tuntutan Forum Purnawirawan Jenderal TNI-Polri yang salah satu pointnya menuntut penggantian Wapres Gibran Rakabuming Raka karena dianggap tidak kapabel. Terlebih bukan rahasia umum lagi jika Panglima TNI sekarang dianggap mempunyai kedekatan dengan mantan presiden Jokowi.
Namun tudingan itu dibantah oleh Mabes TNI dengan memberikan penjelasan soal mengapa mereka batal memutasi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo. Kini, dengan pembatalan ini, Letjen Kunto tetap menjabat sebagai Pangkogabwilhan I.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, mengungkap alasan di balik pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo.
Kapuspen TNI Brigjen Kristomei menjelaskan, dari rangkaian mutasi yang dilakukan terhadap Letjen Kunto, terdapat sejumlah perwira tinggi TNI yang ternyata belum bisa meninggalkan jabatannya.
“Ternyata dari rangkaian gerbongnya, rangkaian yang harus berubah mengikuti alurnya Pak Kunto itu, ada beberapa yang memang belum bisa bergeser saat ini. Sehingga didiskusikan lah untuk meralat atau menangguhkan rangkaian itu,” kata Kristomei dalam konferensi pers virtual (2/5).
Kristomei menjelaskan, mutasi adalah hal biasa yang dilakukan hanya untuk kepentingan organisasi. Semuanya telah dipertimbangkan oleh Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti).
“Jadi tidak terkait dengan hal-hal lain. Ada pertimbangan-pertimbangan kenapa orang ini harus bergeser, kenapa ini harus bergeser, alasan apa, ini kenapa bisa, dan kenapa tidak,” jelasnya. Hal ini membantah spekulasi yang beredar. [kl]
Copot panglima TNI,panglima kok plinplan.