Aliran Hakekok di Banten, Kalimat Syahadat Diubah, Lebih Percaya Ama Sepuh Ketimbang Allah dan Nabi Muhammad

Eramuslim.com – Polisi mengamankan 16 orang pengikut aliran Hakekok saat melakukan ritual mandi bareng tanpa busana.

Ironisnya, ritual mandi bareng tanpa busana itu diikuti 13 orang dewasa dan tiga lainnya merupakan anak-anak.

“Ada 8 orang laki-laki, 5 lima orang perempuan dan 3 orang anak-anak. Masih terperiksa,” kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi, Jumat (12/3/2021).

Berdasarkan pemeriksaan beberapa saksi, ritual mandi bareng tanpa busana itu merupakan perintah dari Arya selaku pimpinan aliran sesat tersebut.

“Ini merupakan arahan dari saudara Arya sebagai Ketua Kauman aliran Balakasuta,” ungkapnya.

Kegiatan aliran Balakasuta yang mengsdopsi ajaran Hakekok itu awalnya dilakukan di kediaman pelaku Ati atau Atikah. Di mana kegiatan tersebut setiap bulannya diadakan pertemuan pada hari Minggu Wage.

“Saat memulai acara pertemuan diawali dengan membaca kidung dengan bahasa daerah atau Sunda,” ujarnya.

Bagi orang yang yang ingin bergabung aliran Balakasuta tersebut, diwajibkan membaca kalimat Syahadat.

Akan tetapi, kalimat Syahadat aliran tersebut berbeda sebagaimana yang berlaku dalam syariat Islam. Bunyinya: ‘Sahadatan ala ila ha illah wasahadatan ala saidin muhammad ama sepuh’.

Adapun maksud syahadat Balakasuta adalah, beber Edy, lebih menyakini ‘Ama Sepuh’ dari pada Allah SWT dan Nabi Mumammad.