Amien Rais Dicemooh, Sudjiwo Tedjo: Bisa Gak Cemoohanmu Dialihkan ke Penguasa Formal?

@DesaKita2: Narasinya semakin jelas dimana posisi Si Mbah sekarang. Itu hak, dan gak boleh dicemooh.

@sudjiwotedjo: Ya kalau kalian ingin aku menyerang Pak Amien Rais, kalian semua harus ramai2 memujanya.

Agar semesta seimbang.

Entah krn apa aku lebih nyaman jadi elang yg sendirian drpd membebek.

@sudjiwotedjo: “Jangan mencemooh. Bila terpaksa harus mencemooh, cemoohlah penguasa formal” ..

Ditangkap sbg “Jadi, penguasa formal wajib dicemooh?” ( inilah kalau belum punya tradisi baca tulis buku langsung terjun bebas main twitter: A ditangkap jadi B, diajak debat soal C).

Diberitakan sebelumnya, Amien Rais menuai kontroversi usai mengatakan ‘Tuhan Malu’.

Sementara itu, melalui akun Instagram @amienraisoffcial, Amien Rais telah memberikan klarifkasi mengenai pemberitaan ‘Tuhan Malu’ yang viral.

Amien Rais mengunggah foto dan video yang berisi klarifikasi.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, saudara-saudaraku, saya ingin membuat semacam klarifikasi, karena banyak tuduhan, saya seolah-olah melampaui takdir, mendikte Tuhan dan lain-lain,” kata Amien dalam video klarifikasinya.

Amien Rais kemudian menyampaikan dua ayat Alquran dan Hadits Nabi Muhammad sebagai dasar dari argumentasinya.

Ayat pertama, Amien Rais menukil Surat Adz-Drariyat ayat ke 50.

فِرُّوا إِلَى اللَّهِ

“Tatkala kita punya masalah, larilah kepada Allah, Allah berikan solusi,” kata Amien Rais.

Kemudian Amien Rais menukil Al-Ghafir ayat 60.

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

“Mintalah kepadaKu, niscaya Aku kabulkan permintaanmu, ini dasar Qurannya,” kata Amien.

Sementara dasar Haditsnya, Amien membacakan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thurmudzi.

“Tuhanmu itu yang Maha Tinggi dan Maha Mulia, Maha Pemalu dan Maha Pemberi,” kata Amien.

“Dan dikatakan di situ Allah malu kalau tidak mengijabahi (mengabulkan) hambanya yang sungguh-sungguh,” imbuhnya.Oleh karena itu, Amien Rais menegaskan bahwa dirinya memiliki dasar dalam berargumen.

“Saudara-saudaraku, saya bicara Insyaallah selalu ada ketentuannya, ada dasarnya, tidak sembarangan, ini masalah agama, jadi itulah, mudah-mudahan jelas, saya tidak ngawur,” ujarnya.

“Adapun setelah ini, ada yang mau memperpanjang dan mengatakan saya tidak tahu diri, tidak tau adab ya monggo gak apa,” imbuh Amien Rais.[tribunnews]