Anak Buah Berpose Lebay, Kapolri Kena Getahnya

Eramuslim.com – Entah karena bersemangat atau mau pamer, Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung berpose di depan mayat para begal yang baru mereka tembak mati. Foto itu kemudian menjadi viral. Tentu saja, itu menuai kontroversi. Kapolri Jenderal Tito Karnavian jadi kena getahnya.

Awalnya, Tim Tekab 308 memburu sejumlah pelaku pembegalan sepeda motor, Sabtu dinihari, 1 April 2017. Terjadi baku tembak antara tim pimpinan Kasatreskrim Komisaris Deden Heksaputera dengan para bajingan ini di Jembatan Layang Serengsem, Panjang, Bandar Lampung. Akhirnya, lima pelaku begal ini tewas. Lima begal yang koit ini berusia 17 dan 20 tahun. Mereka adalah residivis dan DPO yang beroperasi lebih dari 30 titik di wilayah hukum Bandar Lampung.

Masalahnya, usai operasi, sembari mengepalkan tangan, 13 anggota Tekab 308 ini berfoto “memamerkan” kelima mayat yang bergelimpangan di tanah. Backgroundnya seperti kantor polisi. Foto itu kemudian tersebar di sejumlah jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter sejak Minggu kemarin.

Foto selfie dengan mayat ini kemudian menuai pro dan kontra. Sejumlah netizen ramai mengomentari foto-foto itu. Di Twitter, akun @Zain_Haddy meminta Kapolri mendidik anak buahnya. “Pak Kapolri, tolong anak buahnya dididik supaya lebih santun dan manusiawi. Bangga boleh, tapi jangan riya’ gitu…” kicaunya, disambut @akmalrizal. “Kalau gini yang malu Kapolrinya. Sebagai pimpinan tertinggi, menanggung kelakuan anak buahnya yang tak beretika.”

Di Facebook, akun dengan nama Empuy Desire tak setuju mayat dipamerin. “Ini menjijikan, pak Kapolri,” serupa dengan @HaritsAbuUlya01. “Ini polisi berpose di depan 5 begal yang tewas, seperti berburu babi aja ya. Maksudnya apa ini pak @DivHumasPolri. Etika publik gimana nih?” kicaunya.

Akun @devansulaiman meminta polisi lebih beradab. “Cukup kita beradab dengan menguburkan tanpa perlu memfotonya,” katanya. Akun @bali3daun menyebut polisi berlebihan. “Ini sih kurang ajar namanya. Begal emang pantas dibunuh, tapi nggak perlu selfi lebay di depan jenazah manusia kaya hewan buruan. Mesti ada tindakan disiplin dari Polri nih,” tulisnya.

Meski demikian, ada juga yang tak mempersoalkannya. Di link berita terkait, netizen banyak yang mendukung. “Malah bagus pak biar begal kapok bravo polri,” tulis @hendry9 senada dengan @alengujang.

“Tidak apa-apa pak polisi malah saya kalau dipinjemin pistol sudah kaya gitu pengen nembak lagi kepalanya.”

Menanggapi foto yang mejadi viral ini, Mabes Polri bergerak cepat. Mereka langsung mengirim Tim Paminal ke Bandar Lampung. Tim yang dipimpin Kepala Biro Paminal Polri Brigjen Baharudin Djafar akan memeriksa anggota yang berpose Polresta Bandar Lampung. “Propam kita sudah, tim Mabes Polri juga melengkapi pemeriksaan untuk dugaan foto-foto yang kurang etis tersebut,” ungkap Kapolda Lampung Irjen Sudjarno.

Kemarin siang, tim Paminal Mabes Polri memeriksa Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung beserta anggota Tekab 308 di ruang Kepala Polresta Bandar Lampung. Tim masih mendalami siapa yang pertama kali menyebar foto tersebut ke ranah publik hingga menjadi viral di media sosial.

Sudjarno menilai, tim terlalu bersemangat ketika berhasil memberantas para DPO yang sudah beroperasi lebih dari 30 titik di wilayah hukum Bandar Lampung itu. Meski menuai pro kontra, dia tak mau melempar semua kesalahan kepada Tekab 308. Dia bersedia mempertanggungjawabkan kalau Komnas HAM mengecam foto-foto tersebut.

“Ya kalau itu kita bisa pertanggungjawabkan. Intinya ini juga bagian yang harus kita koreksi bersama dan kita juga tidak membabi-buta menyalahkan. Nanti kita kasih pemahaman agar ke depan tidak begitu lagi,” ucap Sudjarno.

Dia juga memberi support anggotanya supaya tetap bersemangat dalam memberantas kejahatan sesuai dengan harapan masyarakat. “Namun penggunaan medsos sudah sering kita sampikan ke anggota, dan dengan adanya kejadian ini yang namanya selfie juga harus yang bijak, menampilkan posting foto yang humanis, jangan kontra produktif,” pungkasnya.(jk/rmol)