Andi Arief Sebut 22 Juta Saksi Jokowi-Ma’ruf Akal-akalan Politik Uang, Bawaslu Bisa Apa?

Eramuslim – Politisi Demokrat, Andi Arief menanggapi strategi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang menyiapkan 22 juta saksi untuk Pemilu 2019.

Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter @AndiArief_, Jumat (1/3/2019).

Andi Arief menilai bahwa membayar pemilih dengan alasan menjadi saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan akal-akalan politik uang.

Ia menyebut bahwa hal itu yang dimaksud sebagai ‘perang total’.

Seperti diketahui, sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Moeldoko, menyatakan bahwa timnya akan menggunakan strategi kampanye perang total.

Istilah ‘perang total’ itu disampaikan Moeldoko sebagai strategi untuk memenangkan paslon 01.

Andi Arief menyebut bahwa perang total itu salah satunya dengan mengumpulkan semua sumber daya logistik untuk vote buying atas nama saksi.

Ia pun mempertanyakan bagaimana sikap Bawaslu terkait hal itu.

Salah satu akal-akalan politik uang adalah dengan membayar pemilih dengan alasan menjadi saksi di TPS.

Inilah yang dimaksud perang total.

Mengumpulkan semua sumber daya logistik untuk vote buying di TPS dengan alasan saksi.

Bawaslu bisa apa?,” tulisnya.