Anggaran Bocor: Diungkap Prabowo, Dibantah Jokowi, Dibenarkan JK

“Kalau anggaran kita sudah mendekati Rp 2.020 triliun, 25 persen bocor, artinya 50 miliar dolar AS hilang. Artinya hampir Rp 500 triliun yang bocor. Bayangkan, dengan yang hilang ini kalau kita pakai untuk kesejahteraan dan perekonomian kita, apa yang bisa kita buat saudara-saudara,” imbuhnya.

Respons Pertama Jokowi: Jangan Asal

Respons pertama Jokowi atas kritik Prabowo disampaikan setelah ditanya wartawan usai menghadiri perayaan Imlek Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).

Sambil menunjuk mulut, Jokowi meminta Prabowo tak asal bicara. Kalau ada kebocoran maka bisa melaporkan ke KPK. Berikut pernyataan Jokowi usai ditanya wartawan soal anggaran bocor:

“Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin aja ke KPK, duit gede banget itu. Dulu 2014 coba diingat ingat, 2014 katanya bocor Rp 7,200 triliun, sekarang itu bocornya kalau 25 persen itu berarti Rp 500 triliun. Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK dengana bawa bukti-bukti dan bawa fakta fakta. Jangan asal (gerakan menunjuk mulut).”

Respons Kedua Jokowi: Jangan Buat Resah

Kritik Prabowo itu ditanggapi Jokowi sekali lagi. Kali ini bukan atas pertanyaan wartawan, namun disampaikan Jokowi dalam pidato saat menerima dukungan deklarasi dari Alumni SMA se-Jakarta di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (10/2).

Jokowi kali ini bicara agak keras dengan meminta Prabowo tak membuat pernyataan yang memicu keresahan. Dengan nada meninggi dan menyebut 12 kali kata bocor, Jokowi membantah kritik Prabowo.

“Saya mau jawab anggaran bocor 25 persen. Saya sampaikan anggaran 2018 Rp 2.000 triliun lebih. Kalau 25 persen Rp 500 triliun, itu duit ada di mana? Saya tanya, itu hitungan dari mana? Jangan membuat pernyataan yang membuat masyarakat resah, iya enggak? Yang namannya anggaran setiap tahun digodok disetujui oleh semua fraksi di DPR. Semua fraksi sudah tanda tangan, artinya sudah menyetujui. Begitu juga realisasi, pertanggungjawaban. Ada laporan juga yang sudah disetujui semua fraksi di DPR. Itu mekanisme politik. Jangan sampai sudah tanda tangan semua tanda tangan, tanda tangan, kemudian baru ngomong Rp 500 triliun bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, bocor, dari mana?”