Angka di Situng Janggal, Pakar IT Rekomendasi Audit Sistem KPU

Eramuslim.com – Pembaruan data pada Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU menimbulkan kecurigaan dan ketidakpastian di masyarakat. Itu lantaran adanya dugaan bahwa Situng KPU ingin menyelaraskan data perolehan suara yang masuk dengan hasil quick count (hitung cepat) lembaga-lembaga survei.

KPU terkesan ingin “bermain” di angka psikologis lembaga-lembaga survei pada posisi 54-55 persen untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf, dan; 44-45 persen untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi. Data yang masuk ke Situng KPU sejauh ini pun seolah-olah diprioritaskan dari kantong-kantong paslon 01 seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah. Padahal, ada beberapa situs atau aplikasi pemantau pemilu yang menunjukkan angka penghitungan yang berbeda.

Pakar teknologi informasi (IT) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Moenawar menyatakan, kecurigaan di tengah masyarakat wajar terjadi mengingat berbagai dinamika dan situasi yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah Pemilu 2019. Terlebih lagi, saat ini banyak situs pemantau pemilu yang bisa diakses sebagai pembanding.

“Apalagi dengan banyaknya salah input data rekap C1 ke Situng oleh petugas KPU, tapi diklaim oleh KPU hanya sembilan (kasus) saja. Ini kian menambah kecurigaan masyarakat,” kata Moenawar kepada Indonesia Inside, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (23/4).