Angola Lockdown, Rakyat: Kami Lebih Takut Mati Kelaparan Ketimbang Corona!

Eramuslim.com – Kebijakan lockdown dan jam malam yang diterapkan pemerintah Angola untuk mengendalikan penyebaran virus corona, menuai protes warga di negara Afrika bagian barat daya itu. Banyak yang terpaksa melanggar aturan tersebut karena harus mencari nafkah.

“Bagaimana bisa orang tinggal di rumah tanpa ada yang dimakan?” tanya Garcia Landu, seorang pengemudi ojek di Luanda, ibu kota Angola.

“Kami punya tanggung jawab pada keluarga kami. Kami harus pergi keluar dan mendapatkan makanan,” ujar pria itu seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/4/2020).

“Lebih baik mati karena penyakit ini ataupun tembakan daripada mati kelaparan,” cetusnya. “Mati kelaparan, saya tak akan pernah menerima itu. Saya tak bisa,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Domingos Joao, seorang sopir taksi. “Penyakit ini berbahaya, kami tahu itu. Semua orang tahu itu,” ujarnya. “Tapi dengan tinggal di rumah, kami tak akan dapat apa-apa. Karena itulah kami ada di jalanan,” imbuhnya.