Anies Baswedan Bilang ‘Poya Mothig Poya Haha’, Bahasa Apa Itu?

Langsung saja, ambil satu contoh. Mari menerjemahkan kata ‘mas’ ke dalam bahasa walikan Jogja. Kata ‘mas’ dalam penulisan Aksara Jawa berarti memerlukan huruf Ma dan huruf Sa. Cermatilah huruf Ma dan Sa pada baris Aksara Jawa di atas.

Ma berada pada baris (4). Maka Ma harus dibalik ke huruf yang ada di baris (2) yang sejajar. Perhatikanlah, huruf yang sejajar dengan Ma di baris ke (2) adalah huruf Da.

Sa berada pada baris (2). Maka Sa harus dibalik ke huruf yang ada di baris (4) yang sejajar. Huruf yang sejajar dengan Sa di baris (4) adalah huruf Ba.

Maka, Ma dan Sa (Mas) dibalik menjadi Da dan Ba (Dab). Mas=Dab.

Penerjemahannya tentu tidak terlalu kaku. Bila sulit diucapkan maka bisa dimodifikasi. Harus diingat, ini adalah bahasa gaul, jadi ‘presisi’ bukanlah yang utama, yang utama adalah kemudahan dalam melafalkannya.

Anies Baswedan Bilang 'Poya Mothig Poya Haha', Bahasa Apa Itu?Foto ilustrasi, tak ada hubungannya dengan berita (Arbi Anugrah/detikcom)

Gampang bukan? Tentu tidak, apalagi yang tidak akrab dengan bahasa Jawa dan Aksara Jawa. Maka, daripada berlelah-lelah membalik sendiri, lebih baik hapalkan saja kata-kata populer dalam bahasa walikan Jogja.

Di bawah ini ada beberapa kata-kata itu, termasuk kata-kata vulgar yang perlu Anda tahu supaya mengerti bila sedang diumpat diam-diam oleh orang yang paham bahasa walikan.

poya: ora (tidak)

mothig: duwit (uang)

haha: papa (apa-apa)

dagadu: matamu

dab: mas

pahin: apik

japemethe: cah’e dewe (teman sendiri/anggota kelompok)

dosing: mobil

pisu: ibu

sahan: bapak

haladh: pangan (makan)

soco: bojo (istri/pacar)

hongibi/hongib: polisi

patub: agus (nama populer pria Jawa)

lotse: minum (minum, biasanya minuman keras)

pagob: atos (keras, menyebut watak seseorang)

pabu: asu (anjing)

saciladh: bajingan

Dan masih banyak lagi. Salam, japemethe!

[dtk]